JAKARTA, Today – Para peÂmangku kepentingan akan mengambil bauran kebijaÂkan makroekonomi nasional sesuai dengan kewenanÂgan masing-masing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satunya Bank Indonesia akan mengambil bauran kebijakan moneter untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
“Implementasi bauran kebijakan tersebut akan diÂlakukukan secara konsisten, sinergis, tepat waktu dan taÂkaran, serta didukung oleh komunikasi yang terintegrasi dan selaras,†kata Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo di Gedung BI, Selasa (4/8/2015).
Menurutnya, bank sentral telah melakukan berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi denÂgan tetap konsisten menguÂpayakan terjaganya stabilitas perekonomian. “Pertama, menempuh kebijakan monÂeter yang tetap prudent dan konsisten, di tengah tingÂginya ketidakpastian di pasar keuangan global, terutama dalam menghadapi kenaikkan suku bunga di Amerika SeriÂkat,†kata Agus.
Kedua, dengan menerapÂkan kebijakan makroprudenÂsial yang akomodatif guna memberikan stimulus kredit dan menjaga momentum pertumbuhan. Ketiga, menÂdorong percepatan reformasi struktural, termasuk upaya melanjutkan pendalaman pasar keuangan dan meningÂkatkan efisiensi sistem pemÂbayaran.
Pemerintah terus meningÂkatkan stimulus fiskal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat reformasi struktural untuk memperkuat fundamental perekonomian. Peningkatan stimulus fiskal ini, lanjutnya, ditempuh melalui berbagai kebijakan untuk mengoptiÂmalkan penyerapan belanja, baik pusat dan daerah.
“Stimulus kebijakan fiskal, baik pusat dan daerah, akan terus ditingkatkan sehingga dapat memberikan dampak pengganda pada kegiatan ekonomi yang sedang menuÂrun,†ucapnya.
Hal ini merupakan kunci dalam meningkatkan keyakiÂnan pelaku ekonomi dan memacu kembali pertumÂbuhan ekonomi. Sementara itu, Agus menambahkan keÂbijakan reformasi struktural ditempuh melalui percepatan pembangunan infrastuktur, konsistensi reformasi subsidi energi, jaring pengaman soÂsial, peningkatan kapabilitas industrial dan nilai tambah ekspor, serta pendalaman pasar keuangan.
“Reformasi struktural penting untuk memperkuat fundamental perekonomian dalam menopang pertumbuÂhan ekonomi yang berkesÂinambungan,†tuturnya.
Agus menegaskan ke depan, koordinasi kebijakan BI dan Pemerintah akan terus diperkuat guna meningkatkan kembali keyakinan terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Sebelumnya,Bank IndoÂnesia (BI) bersama KemenÂterian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang KemaritiÂman, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Energi dan SumÂber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Perencanaan PembanÂgunan Nasional (Bappenas), mengadakan rapat koordinasi untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. (BIS)
Bagi Halaman