HL---TagorKondisi cuaca dan arah angin yang cenderung berubah secara tiba-tiba di Kampung Pensiunan Gunung Mas Puncak, Cisarua membuat Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang VIII FAI 2015 dipadatkan menjadi tiga ronde

Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]

Setelah lomba hari pertama Kejuaraan Dunia Ketepa­tan Mendarat Paralayang VIII FAI 2015 Indonesia pada Selasa (11/8/2015) batal akibat seharian arah angin dari belakang, para peserta sebanyak 121 pilot (sebutan untuk atlit Paralay­ang) dari 19 negara langsung beru­saha mengejar nilai sebaik mungkin pada Rabu (12/8/2015).

Hari kedua lomba pun ditutup dengan menyelesaikan dua ronde pertandingan. Pilot andalan tuan rumah Dede Supratman bersama rekannya sesama tim nasional (Tim­nas) Thomas Widyananto, peraih empat medali emas Sea Games 2011 dan pilot terbaik nasional 2014 meraih nilai enam di ronde pertama dan berada di peringkat keenam.

Artinya mereka menginjakkan kaki pertama kali enam sentimeter dari titik nol. Pilot Korea Selatan, Sungchul Shin, Tomas Lednik (Re­publik Ceko), Chennan Li (Tiongkok) dan George Cotet (Romania), bersa­ma mencatat nilai 1 dan memimpin sementara. Juara Seri Piala Dunia Ketepatan Mendarat (PGAWC) 2012- 2014, Lis Andriana masih belum pu­lih benar dari cedera lututnya yang terkilir. Hanya meraih nilai 60, ia berada di peringkat 29 peringkat ke­seluruhan peserta.

BACA JUGA :  Bogor Football School, Wadah Anak-anak Kembangkan Sepak Bola

Kemudian di nomor Beregu, Ser­bia unggul sementara, di atas Thai­land dan Slovenia. Indonesia me­nyusul diperingkat keempat, dengan jumlah nilai 28, hanya selisih satu angka dengan Slovenia. Medali emas untuk beregu hanya satu. Ditentukan nilai terbaik dari empat pilot teratas putra maupun putri tiap negara.

“Karena cuaca yang sedang tidak mendukung, maka kejuaraan dige­lar tiga ronde yang terbagi dalam dua hari, yakni Rabu (12/8/2015) dan Kamis (13/8/2015). Hal itu dilaku­kan untuk mengantisipasi bila hari Jumat (14/8/2015) hingga Minggu (15/8/2015) kondisi cuaca tidak me­mungkinkan untuk dilakukan pen­erbangan,” kata Humas WPAC 2015, Tagor Siagian.

BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Spain Masters 2024, Berikut Hasil Drawing

Lebih lanjut dikatakannya, agar hasil kejuaraan diakui FA (Federasi Aeronautika Internasional) sebagai induk olahraga dirgantara dunia, minimal tiga ronde harus disele­saikan. Karenanya, Panitia Pelaksana berusaha menyelesaikan dua ronde setiap hari hingga Jum’at (14/8/2015), untuk mengantisipasi kemungkinan cuaca buruk pada akhir pekan ini.

Pada Kejuaraan Dunia pertama kali di luar Eropa dan terbesar dari jumlah peserta, para peserta mera­sakan tekanan menjelang penda­ratan akibat banyaknya pilot. “Saya tidak bisa konsentrasi, terlalu ramai. Saya berebut masuk dengan seorang pilot lain. Ketika saya mengalah dan memperlambat kecepatan, malah terlempar angin. Akibatnya jaraknya terlalu jauh,” ujar Marketa Tomas­kova, pilot andalan putri Republik Ceko. (*)

============================================================
============================================================
============================================================