BOGOR, TODAYÂ – Pemerintah Kabupaten Bogor tidak ingin sifat gotong royong yang ada di masyarakat hilang dan mengganjal cita-cita menjadi kabupaten termaju di Indonesia pada 2018 mendatang.
Hal itu disampaikan Bupati Bogor, Nurhayanti disela Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XII tingkat Kabupaten Bogor, di Kecamatan Cijeruk, Kamis (20/8/2015) dan meminta masyaraÂkat untuk meningkatkan kesadaran akan sifat gotong-royong dan rasa keswadayaan.
“Ini penting untuk memproses keseimÂbangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan. Budaya gotong-royong ini harus digalakkan kembali di seluruh kecamatan, desa atau kelurahan untuk terus menciptakan kegiatan gotong royÂong,†ujarnya, Kamis (20/8/2015).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan mesÂki pemerintah merupakan faktor penting dalam membantu dan memfasilitasi penÂanganan permasalahan sosial yang harus dipecahkan oleh masyarakat.
“Misalnya dalam bidang ekonomi, keÂmasyarakatan, lingkungan hidup dan soÂsial budaya. Untuk itu, kebersamaan ini sangat penting,†lanjutnya.
Yanti pun dengan tegas memberikan keÂpercayaan penuh kepada masyarakat untuk memaksimalkan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki demi memecahkan persoalan secara bersama-sama dan bergotong-royong.
“Komitmen untuk terus berupaya mendorong peningkatan sinergitas dan partisipas masyarakat sebagai dukunÂgan bagi terbentuknya tatanan sosial yang tangguh juga perlu dilakukan unÂtuk mengatasi tantangan pembangunan bangsa,†tukasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan PemerÂintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bogor, Deni Ardiana mengatakan, hasil yang diharapkan dari BBGR ke-XII ini adalah terpeliharanya semangat gotong royong untuk terus menyatukan bangsa.
“Indonesia ini lahir dari semangat goÂtong royong. Makanya, ini harus terus digalÂakkan,†ungkapnya.
(Rishad Noviansyah)