BOGOR, TODAY — Harga cabai ternyata masih pedas. Baik baik cabai rawit, keriting maupun cabai besar masih tetap tinggi. Tingginya harÂga membuat pembeli kian sepi dan penjualan menurun.
Pantauan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan kawasan Bogor, tangerang, Depok, Bekasi selama sepekan ini, harga cabai rawit merah tetap di level Rp 70.000/kg. Sementara cabai Pembeli mengurangi jumlah pembelian cabai bahkan rata-rata tidak sampai 1 ons tiap pembeli.
“Rawit masih Rp 70.000/kg, cabai merah keriting dan cabai besar Rp 40.000/kg. Ini bakal tetap tinggi harganya kalau paÂnas kemarau nggak berhenti, karena cabai pada rusak,†unÂgkap Suwarti, pedagang sayur Pasar Minggu kepada detikFiÂnance di sela-sela berdagang, Minggu (23/8/2015).
Suwarti mengatakan, pemÂbelinya para ibu rumah tangga pun saat ini membeli sangat kecil, dan cenderung seadanya uang. “Udah bukan seperempat atau 1 ons belinya tapi comotan seadanya uang. Punya uang Rp 3.000 ya dikasih aja sedapatnya. Harga per ons cabai rawit merah Rp 8.000,†jelas Suwarti.
Hal itu juga membuat pedaÂgang kini membatasi stok penÂjualan komoditas cabai. “Cabai rawit sehari hanya bawa 4-5 kilo. Kalau harga lagi normal bisa dua kali lipat,†imbuhnya.
Tri, seorang pedagang sayur lainnya pun merasakan penjuaÂlan cabai pun sekarang menuÂrun. “Ada yang bawa uang Rp 5.000 mau buat masak ya dikaÂsih aja campur sedikit-sedikit rawit, keriting sama besar. Ibu-ibu kan ada uangnya memang segitu dan tetep harus masak,†kata Tri.
Tri menduga, harga ini maÂsih akan tinggi dalam beberapa waktu ke depan. “Modalnya kalo rawit Rp 65.000/kg, cabai merah sama cabai keriting Rp 35.000/kg. Apalagi ini mau lebaran haji, harÂga ngga bakalan turun,†ujar Tri.
Diborong Pedagang
Sementara itu, operasi pasar cabai yang digelar Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Perum Bulog Sabtu lalu, banyak diserbu para pedagang. Bulog menyediakan 440 kg di dalam 11 karung dengan harga jauh lebih murah, yakni Rp 40.000/kg. MeÂkanisme pembelian cabai rawit di mana konsumen hanya diperÂbolehkan membeli maksimal 2 kg saja.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Sabtu (22/8/2015) di lokasi operasi pasar, ternyata pembeli cabai rawit justru kebanÂyakan dari kalangan pedagang. Ada yang dari pasar Kramat Jati itu sendiri dan dari pasar-pasar lainnya di Jakarta.
Dian (pedagang di Kramat Jati), mengatakan telah membeli sebanyak 20 kg sekaligus. Ia menÂgakui akan menjual kembali denÂgan harga sekitar Rp 45.000/kg
Menurut Dian pihak Bulog tiÂdak mempermasalahkan dirinya yang membeli lebih dari ketenÂtuan. Bahkan saat operasi pasar sebelumnya, Ia sempat memÂbeli 50 kg. “Pasti dijual lagi, naÂmanya harga cabai ini beda-beda pagi siang sore, kalau harganya nai ya rezeki saya,†ujar Dian.
Pedagang lainnya yang juga membeli cabai rawit dari operÂasi pasar Bulog adalah Anton. Ia juga membli 20 kg. Rencananya nanti akan dijual kembali di PasÂar Rebo, Jakarta dengan harga yang lebih tinggi. “Kebetulan cabai murah Rp 40.000/kg beli 20 kg, biar dijual lagi di Pasar Rebo,†kata Anton di kesempaÂtan yang sama.
Direktur Tanaman Sayur dan Obat Kementan, Yanuardi mengakui awalnya saat operasi pasar berlangsung, memang ada pedagang yang ikut membeli cabai rawit dengan jumlah yang melebihi ketentuan.
Akan tetapi itu hanya terjadi sekitar 30 menit. Selanjutnya piÂhak Bulog kembali memperketat penjualan, yaitu dengan menjual cabai rawit maksimal sebanyak 2 kg untuk setiap konsumen.
“Di awal ada sedikit (beli di atas 2 kg). Tapi kami sudah awasi ketat bahwa yang beli minimal 2 kg cabai saja. Di atas itu kami tidak dilayani,†kata Yanuardi kepada detikFinance.
(Alfian M)