Dibandingkan dengan smartphone yang dibenamkan operating system (OS) lain, iPhone lebih minim dijangkiti malware
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]
Selama Q2 2015 terjadi lonjakan serangan malware yang sangat signifikan terhadap perangkat mobile. Menurut Kaspersky Lab, ada sekitar satu juta aplikasi ponsel yang disusupi malware.
Dan sekitar 290 ribu di antaranya merupakan malÂware yang baru dikenali. AnÂgka-angka ini sangat jauh jika dibandingkan pada catatan Kaspersky Lab pada kuartal-kuartal sebelumnya.
Pada Q1 2015 misalnya, jumlah aplikasi yang menÂgandung malware hanya ada sekitar 140 ribu, yang 100 ribu diantaranya merupaÂkan malware baru. SemenÂtara pada Q4 2014, angkanya lebih kecil lagi, hanya ada 65 ribu aplikasi yang ber-malÂware.
Menurut Dony KoesÂmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky IndoneÂsia, m ayoritas dari malware tersebut bersemayam di apÂlikasi untuk perangkat AnÂdroid. Penyebabnya adalah saat ini banyak sekali ponsel berbasis Android yang berÂedar di pasaran.
“Ya, harganya murah, di bawah 1 juta juga sudah daÂpat. Jadinya banyak yang paÂkai kan. Makin banyak yang pakai, maka makin banyak juga yang bikin malwarenÂya,†pungkas Dony.
Pembuat malware itu, menurut Dony, akan mempÂrioritaskan serangannya ke perangkat yang banyak dipaÂkai orang, dalam hal ini AnÂdroid. Bukan karena perangÂkat tersebut mudah untuk disusupi malware.
“Android itu bukan muÂdah disusupi malware, tapi banyak yang pakai. iOS itu bukan tak bisa diserang malÂware, tapi pemakainya tak sebanyak Android, jadi jaÂrang ada malwarenya,†tamÂbah Dony.
Sekadar informasi, per bulan Mei 2015 lalu, data IDC menunjukkan bahwa market share perangkat Android seÂcara global berada di angka 78%, sementara perangkat iOS berada jauh di bawahnÂya, hanya sekitar 14,2%.