BOBROKNYA sistem dan pelaksanaan lelang pekerjaan di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Bogor disorot tajam oleh Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Ombudsman memberi nilai merah untuk Pemkot Bogor dalam menggelar lelang.
RIZKY DEWANTARA
[email protected]
Komisioner OmÂbudsman Republik Indonesia, Kartini Istikomah, menjeÂlaskan, pihaknya akan mendalami laporan dari masyarakat terkait aduan tidak kondusifnya kantor ULP Kota Bogor. Dirinya juga mengataÂkan, kantor ULP harus menjaÂga kondusifitas kantor ULP, ini tanggung jawab dari ULP Kota Bogor.
“Jika melanggar prosedur akan kami tindak, khususnya pihak keamanan yang menjaÂga kantor tersebut. Dan untuk kepala daerah yang jelas akan kami rekomendasikan peÂmanggilan ke Kemendagri,†kata dia.
Kartini berharap, kantor ULP harus terjaga indepenÂdensinya. Seharusnya, samÂbungnya, Pemkot Bogor dapat bertindak cepat dalam menanÂgani permasalahan ini dengan cepat, jangan sampai kanÂtor ULP Kota Bogor kembali dipenuhi preman saat proses verifikasi di setiap pemanggiÂlan kontraktor dalam proses lelang.
Menurut Kartini, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, seÂharusnya turun tangan untuk memantau kantor ULP Kota Bogor, apalagi kantor tersebut berada dilingkungan Pemkot Bogor. “Kami akan kumpulÂkan data, fakta, dan foto agar Ombudsman dapat langsung menindak permasalahan ini. Aneh jika ULP tidak menjaga keamanan kantor, bisa juga Pemkot Bogor yang tidak peka,†tegasnya.
Terpisah, Kasatpol PP Kota Bogor, Eko Prabowo, mengaÂtakan, kisruhnya kantor ULP Kota Bogor yang sering disusuÂpi preman, pihaknya menungÂgu surat tertulis untuk mengaÂwal tiap ada proses lelang.
“Kami siap menurunkan personil Satpol PP kalau secara tertulis ada permintaan dari pihak terkait,†kata dia. “PerÂsonil kami juga terbatas dan sudah terbagi abis di lapangan. Tapi jika ada permintaan akan kami siapkan personil kami untuk menjaga kantor ULP,†tambahnya.
Lebih lanjut, Eko menÂgungkapkan, yang bisa memÂetakan ada tidaknya Satpol PP, TNI dan Polisi adalah ULP itu sendiri. Ia kembali menÂegaskan, selama belum ada permintaan dari ULP untuk bantuan personil dalam pengaÂmanan kegiatan di kantor ULP kota Bogor. “Kita juga tidak tahu jadwal kegiatan ULP, khuÂsusnya verifikasi lelang di kanÂtor ULP,†tuntasnya. (*)