Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan bahwa mandat tersebut diberikan kepada PGN untuk mendorong percepatan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas.
Di samping itu, PGN dinilai telah berpengalaman dalam mengelola dan menyalurkan gas bumi bagi rumah tangga. “Saya senang karena PGN agresif membangun jaringan gas. Ini membuat percepatan konversi menuju energi bagi masyaraÂkat yang ramah lingkungan,†ujarnya, Kamis (20/8/2015).
Terkait alokasi gas, pihaknÂya meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) meÂnyiapkan alokasi gas bumi untuk jaringan gas rumah tangga sesuai dengan realisasi volume penyediaan dan distriÂbusi.
Sementara Direktur UtaÂma PGN Hendi Prio Santoso menyambut baik mandat yang diberikan pemerintah untuk mengelola dan menÂgoperasikan jargas rumah tangga ini. Pihaknya siap melaksanakan mandat dari Kementerian ESDM.
“Berdasarkan pengalaman kami selama ini menyalurÂkan gas bumi untuk rumah tangga maka kami selalu siap mendapatkan penugasan dari pemerintah,†jelasnya.
Dia mengatakan, PGN seÂjak 1974 telah menyalurkan gas untuk pelanggan rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat. Saat ini, lanjut dia, Cirebon merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang sudah menikmati gas bumi untuk rumah tangga dari PGN.
Tidak hanya itu, di wilayah Jawa Barat lainnya, PGN juga telah mendistribusikan gas di Bekasi dan Bogor. Selain itu, gas rumah tangga juga suÂdah terdistribusi di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan dan Banten.
Dalam rangka memperÂluas pemanfaatan gas bumi bagi rumah tangga, PGN juga meluncurkan program PGN “Sayang Ibu†dengan menambah jumlah pelangÂgan rumah tangga hingga 1 juta pelanggan. “Dengan demikian, kami akan selalu siap untuk memperluas peÂmanfaatan gas bumi untuk masyarakat,†tutup Hendi.
Adapun untuk Jawa TenÂgah, Kementerian ESDM menugaskan PGN di Blora sebanyak 4.000 sambungan rumah (SR) dan Semarang sebanyak 4.000 SR. Selain dua kota/kabupaten di Jawa Tengah tersebut, KementeÂrian ESDM juga memberikan kepercayaan kepada PGN unÂtuk mengelola dan mengopeÂrasikan jargas rumah tangga di sembilan kota/kabupaten lainnya.
Sembilan kota/kabupaten lainnya berupa yakni berupa rumah susun di Jabodetabek (5.234 SR), Kabupaten BoÂgor (4.000 SR), Kota Cirebon (4.000 SR), Kota Palembang (3.311 SR), Kota Surabaya (2.900 SR), Kota Depok (4.000 SR), Kota Tarakan (3.366 SR), Kota Bekasi (4.628 SR) dan Kabupaten Sorong (3.898 SR).
“Sehingga totalnya berjumÂlah 43.334 SR. Jaringan gas rumah tangga tersebut dibanÂgun oleh Kementerian ESDM,†pungkas dia.
(SND/Apri)