hormat-(2)BOGOR, TODAY – Semarak nasionalisme dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-70 terlihat berbeda di Lapangan Heulang, Kota Bogor. Jiwa patriotisme dan kecin­taan pada bangsa diperlihatkan dengan cara berbeda oleh sekurangnya 400 orang warga Bogor. Mereka dari berbagai kalan­gan melakukan hormat terhadap bendera merah putih dalam Lomba Hormat Ben­dera 17 Jam 8 Menit (16/08/2015) hingga Senin (17/08/2015).

Lomba unik ini, diapresiasi Walikota Bo­gor Bima Arya sebagai upaya membangkit­kan kembali rasa nasionalisme masyarakat yang dinilai mulai luntur. “Jangan pernah lupa, jangan pernah abai, menghormat bendera jangan dianggap sebagai hal yang biasa,” ungkap Bima saat menjadi Inspektur Upacara dalam pembukaan lomba tersebut.

Walikota Bogor menilai, lomba ini bisa mengingatkan dan membangkitkan peng­hormatan terhadap perjuangan para pendiri bangsa dan negara. “Maknanya bukan hanya sekedar ketahanan fisik dan menghormati secarik kain tetapi lebih menghayati nilai-nilai yang sudah diperjuangkan,” tegas Bima.

Pemimpin Redaksi BOGOR TODAY, Alfian Mujani mengungkapkan kegiatan ini akan di­jadikan agenda rutin setiap tahun untuk mem­peringati Hari Kemerdekaan RI di Kota Bogor. “Ke depan, bisa diselenggarakan oleh siapap­un. Tahun ini kita mulai dengan memperebut­kan piala bergilir Walikota Bogor,” kata Alfian.

Menurut Alfian, lomba ini merupakan sebuah gimik untuk mengedukasi masyara­kat mengenai pentingnya memberikan peng­hormatan terhadap simbol-simbol negara. “Meskipun presiden berganti, tapi bendera kebangsaan kita tetap merah putih. Sangat lucu ketika saya melihat generasi kita lebih bangga memajang bendera lain dibanding bendera merah putih,” terangnya.

BACA JUGA :  Resep Membuat Tumis Buncis Ayam Pedas untuk Menu Makan Siang yang Sedap

Perlombaan ini telah mempertimbang­kan aspek kesehatan bagi peserta karena waktu 17 jam bukan waktu yang singkat untuk berdiri dalam posisi hormat. Sebab itulah, dari jumlah 800 orang peserta yang terdaftar dalam perlombaan ini, yang lolos melalui daftar ulang dan berhak mengi­kuti lomba hanya 386 orang. Lomba ini juga memberikan pemahaman tentang betapa pentingnya disiplin, kesabaran, dan kerja keras dengan durasi yang terukur.

Lomba dimulai sekitar pukul 16.30 WIB dan kebanyakan peserta masih mampu ber­tahan hingga tiba waktu istirahat pertama mejelang magrib. Di tahap kedua, dari jumlah peserta yang tersisa, peserta kembali mulai menyusut hingga tersisa sekitar 200 peserta. Pertahanan peserta terus menyusut, meski dengan pengawasan medis dan Dewan Juri hingga akhirnya di tengah malam tersisa 15 peserta. Memasuki waktu 15 jam, peserta yang masih bersemangat dan berdiri tegak di hadapan bendera berjumlah 14 orang dengan komposisi 13 orang laki-laki dan satu orang perempuan. “Kami betul-betul melakukan pengawasan dan penilaian secara objektif. Ini tidak hanya sekedar lomba, tetapi benar-benar merupakan uji ketangguhan dan ketahanan yang didorong kecintaannya pada sang merah putih,” ujar Hudoyo HP, Ketua Dewan Juri dari Pangkalan Udara TNI AU Atang Senjaya.

Kobaran semangat nasionalisme benar-benar tercipta saat para peserta yang ber­tahan dengan penuh ketangguhan mampu melakukan hormat bendera dan mencapai waktu 17 jam, 8 menit, 45 detik. Suasana penuh keharuan dan kebanggaan menyeruak di Lapangan Heulang.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Tofu Ayam Cincang yang Gurih dan Lezat Dijamin Keluarga Ketagihan

Walau 14 peserta berhasil bertahan, Dewan Juri memiliki kategori penilaian yang cukup ketat. Dari 14 peserta yang bertahan, terpilih Juara 1 Lukas Tunggulryadi dengan point 2.219, Juara 2 Arif R (2.042), Juara 3 Suci Rustiyanti (2.032) yang merupakan satu-satunya peserta perempuan yang bertahan, Harapan 1 Rikardo M (2.030), Harapan 2 Adi Rahmadi (2.018) dan Harapan 3 (1.995). “Juri menetapkan kriteria penilaian dalam hal ket­ahanan, sikap dan penampilan. Selain itu juri juga melakukan berbagai kategori yang ter­masuk dalam hak diskualifikasi juri,” tambah Gusti Putu Darman, Wakil Dewan Juri dari Kesatuan Brimob Satuan II Pelopor.

Juara 1 berhak mendapat 1 unit sepeda motor dan voucher menginap di Hotel Salak The Heritage Bogor serta Piala Bergilir Wa­likota Bogor. Juara 2 mendapat dana apresiasi sebesar Rp 5 juta, handphone Coolpad dan sejumlah hadiah, Juara 3 mendapat dana apresiasi sebesar Rp 4 juta, handphone dan sejumlah hadiah, Harapan 1, 2 dan 3 masing-masing mendapat dana apresiasi Rp 3 juta, Rp 2 juta, Rp 1,5 juta dan sejumlah hadiah lain­nya. Panitia Penyelenggara juga tetap mem­berikan dana apresiasi, sejumlah hadiah bagi 15 peserta terakhir yang paling bertahan lama dan mereka yang berhasil mencapai waktu 17 jam, 8 menit, 45 detik.

(Rifky Setiadi)

============================================================
============================================================
============================================================