Berita-2SEMARANG, Today – Atlet Gantole asal Kabupaten Bogor, Ayat Supriatna, kembali menunjukan prestasi gemila­ng karena berhasil tembus urutan ke-8 dalam Kejuaraan Internasional Gantole Telemoyo ( KIGT ), setelah sebelumnya sempat meraih gelar juara dunia.

Kejuaraan yang berlangsung mulai 27 September – 4 Oktober 2015 di Ke­camatan Banyubiru, Kabupaten Sema­rang, Jawa Tengah (Jateng). Ayat sendiri ditargetkan masuk 10 besar pada event kali ini.

Dalam event Telemoyo 2015 ini, sedikitnya ada 49 atlet yang ambil bagian termasuk 14 pilot terbaik dari mancanegara seperti hadirnya para atlet papan atas dunia Primoz Grizar (Slovenia), Grant Heaney (Australia), Junki Kun (Korea Selatan) dan Roy Duncan, pilot berbakat dari Australia.

“Kejuaraan ini merupakan event internasional yang bergengsi. Karena hampir semua atlet gantole terbaik di dunia ambil bagian. Australia mengir­imkan empat pilot terbaiknya, Jepang tujuh pilot, Korea Selatan dua Pilot, serta Slovenia satu Pilot. Sementara Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah menerjunkan 35 pilot, termasuk dari PGPI Jabar,” tegas Manager Tim Gantole Jabar, Wawan Haikal kepada wartawan.

BACA JUGA :  Laga Penentuan Timnas Indonesia vs Yordania di Piala Asia U-23 2024

Wawan menambahkan, atlet gan­tole terbaik dari Kabupaten Bogor, Ayat Supriatna sampai kemarin siang me­mang berada di peringkat ke-8 dan su­dah mencapai target yang dibebankan yakni masuk 10 besar.

“Namun, pertadingan masih akan berlangsung hingga tanggal 4 Okto­ber mendatang. Semoga peringkatnya akan terus meroket. Tapi dari hasil tar­get 10 besar sudah tercapai. Kita akan berjuang terus untuk menembus per­ingkat yang lebih baik,” ujar Wawan Haikal lagi.

Lebih lanjut, kata Wawan, kendala yang dihadapi Ayat Supriatna terdapat pada alat. Ayat masih memakai Spor Two. Sedangkan atlet dari negara lain sudah menggunakan alat yang lebih canggih yakni Toples Combet.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

“Cara pendaratannya juga berbeda. Kalau Toples Combet dibantu pakai rem parasut (Mirip Pesawat Tempur). Untuk kelas Rest Two Gool, Ayat mampu menjalankan tugas dengan baik. Cuma ketepatan waktu yang ma­sih kalah. Karena Gunung Telemoyo ada di Kabupaten Magelang.

Sedangkan pendaratan di Kabu­paten Semarang. Jarak tempuh seki­tar 56 km. Kalau menggunakan leeat darat bisa mencapai waktu kurang lebih 2 jam lamanya.,” tegas Wawan Haikal.

Selain itu, kata Wawan, untuk men­capai Kabupaten Semarang, harus melalui lereng lereng gunung. Kalau sampai salah perhitungan atlet bisa terjebak rawa pening, Ambarawa yang terkenal dengan rawa dan berbahaya bisa amblas. Selain itu, atlet harus melintasi dua gunung yakni Gunung Telemoyo dan Gunung Ungaran.

(Adilla Prasetyo Wibowo)

============================================================
============================================================
============================================================