Dikenal sebagai Bakpao di Indonesia karena diserap dari bahasa Tiongkok. Pao itu berati bungkusan, dan Bak itu artinya daging, jadi Bakpao berarti bungkusan berisi daging. Namun, seiring dengan perkembangan kuliner, para pelaku usaha mulai melakukan inovasi, baik dari sisi bentuk maupun isinya. Tak melulu daging, kini Bakpao bisa disantap dengan beragam rasa, bahkan dalam bentuk yang mini serta unik. Seperti yang ditawarkan PopPao.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Pemilik PopPao, Kenny ShibauÂra, mengungkapkan bakpao buatannya memiliki keunikan tersendiri. Lewat bendera usaha Pop Pao, dia menawarkan bakÂpao isi aneka rasa serta warna dan penamÂpakan bakpao yang unik. “mini bakpao PopPao berkarakter, lucu, unik dan sehat untuk anak-anak,†ungkapnya kepada BOÂGOR TODAY, kemarin.
Usaha yang dijalankan sejak tahun 2 012 ini menawarkan 13 mac am rasa diant aranÂya ayam kecap, ayam teriyaki, ayam rendaÂng, dur ian, keju manis, telur asin, srikaya, talas, ovomaltine, dan kacang merah. B enÂtuk pun lucu, ada karakter seperti kura-kura, panda, kelinci dengan warna-warni yang enak dilihat mata.
Dia sudah memiliki lima gerai. Sejak tahun ini, Keni mulai menawarkan kemiÂtraan usaha. Sudah ada empat gerai milik mitra yang tersebar di Jabodetabek . Jika ingin bergabung, paket investasi yang diÂtawarkan senilai Rp 85 juta. Mitra akan mendapatkan fasilitas peralatan usaha lengkap seperti freezer, mesin kasir, komÂpor, display, seragam karyawan, dan baÂhan baku awal sebanyak 200 bakpao. NiÂlai tersebut belum termasuk pengadaan booth dan sewa tempat. “Di Bogor sudah bisa didapat di Botani Square,†terangnya.
Kenny pun menawarkan paket ke Âmitraan usaha gerai PopPao. Paket inÂvestasinya senilai Rp 85 juta. Mitra akan mendapatkan perlengkapan usaha, seraÂgam karyawan dan bahan baku awal. Itu di luar sewa tempat dan booth. Mitra dipre Âdiksi bisa balik modal kurang dari set ahun.
Kerjasama berlaku untuk set ahun. Setelah itu, mitra harus membayar biaya perpanjangan seharga Rp 1 juta per t ahun. Namun tidak ada biaya royalti. Hanya saja, mitra usaha wajib membeli bahan baku dari induk usaha berupa bakpao sudah jadi dengan harga Rp 3.250 per buah dan Rp 8.000 per buah untuk rasa ovomaltine.
Lima mitra anyar
Mitra bisa menjual bakpao seharga Rp 7.500 per buah, Rp45 ribu untuk setengah lusin dan Rp80 ribu untuk selusin. “EstimaÂsinya, omzet di satu gerai berkisar Rp 40 juta−Rp 60 juta per bulan dengan t arget penjualan 4.000 bu ah−Rp 5.000 buah per bulan,” kata dia.
Setelah dikurangi biaya pembelian produk, sewa tempat, gaji pegawai dan biÂaya operasional lainnya, laba bersih yang bi sa diraih sekitar 25 persen. Sehingga, target balik modal diharapkan bisa kurang dari setahun.
Kenny menyarankan lokasi usaha beÂrada di mal yang segmentasinya adalah keÂluarga. Luas tempat usaha cukup 2 m x 2 m dengan dua orang karyawan. Targetnya sepanjang 2015 ada penambahan lima miÂtra anyar sepanjang tahun ini. (KTN)