Bank Indonesia (BI) akan memonitor data inflasi untuk menentukan tingkat suku bunga ke depan
Oleh : Adilla Prasetyo
[email protected]
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan saat ini kebijakan suku bunga bank sentral masih sesuai dengan target 2015 dan 2016. Bank sentral menargetkan kenaiÂkan harga terjadi antara tiga persen hingga lima persen seperti dilaporkan BloombÂerg, Jumat (4/9/2015),
Perry tengah berada di AnÂkara, Turki untuk menghadÂiri pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20.
Inflasi Agustus tercatat berada berada di level 0,39 persen, dilatarbelakangi tuÂrunnya tarif angkutan darat, laut, dan udara pasca-lebÂaran, serta rendahnya harga sayur di beberapa daerah. Adapun inflasi tahun kalenÂder periode Januari-Agustus sebesar 2,29 persen dan seÂcara year-on-year 7,18 persen.
Terkait menyusutnya caÂdangan devisa Indonesia hingga 6,9 persen pada Juli dari posisi tertingginya pada Februari, dia menyatakan jumlahnya masih berada di level aman. Jumlah cadanÂgan devisa BI per Juli sebesar US$107,55 miliar.
“Nilai cadangan devisa yang kami miliki, apapun inÂdikator yang digunakan, saya pikir tingkat foreign exchange rate kami lebih dari cukup untuk mendukung kebijakan suku bunga,†papar Perry.
BI mempertahankan suku bunga di level 7,5 persen seÂjak Februari 2015, turun 25 basis poin (bps) dari posisi Januari 2015 yang sebesar 7,75 persen.