JAKARTA, Today – Bank Negara Indonesia (BNI) menÂcium potensi peningkatan dana murah dari kerjasama dengan Kementerian PendidiÂkan dan Kebudayaan soal penÂyaluran dana tunjangan guru. Pasalnya, dana yang berkisar Rp 80 triliun bakal ditempatÂkan di produk tabungan.
Dalam penyalurannya, dana tunjangan guru akan melalui tiga bank BUMN. Selain BNI, ada juga Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri. “Namun porsi masing-masing bank belum ditentukan,†kata Adi SulistiÂyowati (Susi), Direktur JarinÂgan dan Layanan BNI, Rabu (30/9/2015).
Meski begitu, Susi meyakini, penempatan dana tunjangan guru bakal memicu peningkaÂtan dana murah di BNI. Tahun ini, Susi memperkirakan, porsi dana murah BNI bakal mencaÂpai 65% dari total dana pihak ketiga (DPK). Namun ke depan, Susi berharap, porsi dana muÂrah bisa meningkat hingga 70%.
Tak hanya itu, BNI juga meÂnilai kerjasama penyaluran dana tunjangan guru bakal meningkatkan jumlah nasabah. “Saat ini kan ada sekitar 3 juta guru di Indonesia. Nanti, guru-guru tersebut kan harus punya rekening tiga bank BUMN. Jadi ada potensi penambahan jumÂlah nasabah juga,†imbuh Susi.
Saat ini, Susi memperkiraÂkan, jumlah nasabah BNI berkisar 14-15 juta. Selain itu, lanjutnya, kerjasama dengan Kemendikbud bisa dikembangÂkan ke layanan perbankan lainÂnya.
Susi menjelaskan, hal tersebut sejalan dengan haraÂpan BNI untuk menjadi bank transaksional bagi para nasaÂbahnya. “Bisa saja nanti kami tawarkan juga KPR untuk guru, pembayaran gaji, dan lain sebaÂgainya,†ujar Susi.
(Adil | net)