IMG_9786PERSOALAN finansial dinilai paling menonjol, itu karena dana dari sponsor Piala Kemerdekaan belum cair.

Adilla Prasetyo Wibowo | [email protected]

Piala Kemerdekaan yang digelar atas rekomendasi Tim Tran­sisi Kemenpora memang dililit sejumlah masalah pada pe­nyelenggaraannya. Dari mulai keluh kesah pemain, kondisi pertandingan yang kurang kondusif, kepemimpinan wasit hingga uang untuk tim peserta yang sedikit mampet.

Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) pun memang­gil pihak Catalina Sportindo selaku pihak penyelenggara yang di­tunjuk oleh Tim Transisi untuk dimintai penjelasan, Selasa (22/9) di Kantor Kemenpora, Jakarta. Dari situ, BOPI pun memaklumi beberapa masalah yang dihadapi pihak Cataluna yang mengakui belum berpengalaman menangani turnamen sepakbola sebesar Piala Kemerdekaan.

“BOPI memang punya tugas untuk mengawasi dan mengevalu­asi penyelenggara turnamen. Kami sudah berbicara dengan Cata­luna, keseluruhan kita berterima kasih telah menyelenggarakan turnamen sampai akhir. Itu sebuah prestasi yang luar biasa,” pa­par sekjend BOPI, Heru Nugroho.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Untuk ukuran awam dalam menangani turnamen sepakbola ditambah waktu persiapan yang mepet, BOPI tetap memberi kredit kepada Cataluna. “Kita juga mengapresiasi Cataluna yang menjalani proses tata kelola yang baik. Dan, sejauh ini proses ber­jalan baik. Dalam konteks, seperti tidak ada yang coba mengatur skor,” urai Heru.

“Tapi, niat saja tidak cukup, karena butuh persiapan yang matang dan kerja keras yang terencana dengan baik. Ini yang mungkin jadi kendala prosesnya adalah pengalaman, dan kedua (waktu) persiapannya terlalu buruk buat Cataluna,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Kemenangan Timnas Indonesia jadi Modal Penentu Kontra Jordania

Tentang dana untuk peserta yang masih terhambat, BOPI menyebut pihak sponsor yang bertanggung jawab. Pasalnya, tak muda begitu saja bagi sponsor untuk mengeluarkan uang yang di­janjikan karena membutuhkan proses berkala.

“Ada beberapa hal, yang paling menonjol persoalan finansial. Karena itu tadi, proses pengalaman dan waktu yang mepet. Hing­ga banyak perkiraan meleset soal turunnya anggaran. Kasusnya memang banyak dana sponsor yang belum cair. Proses pencairan dari sponsor memang tak mudah, tapi ini hanya masalah waktu,” ucapnya. Piala Kemerdekaan memastikan PSMS Medan sebagai juara dengan dan dijanjikan uang sejumlah Rp1,5 miliar. Hingga kini uang tersebut belum bisa dicairkan. Heru memaparkan, ma­sih sisa Rp5 miliar uang yang dijanjikan sponsor untuk peserta Piala Kemerdekaan.

============================================================
============================================================
============================================================