Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor kian tengah menggalakkan program remaja Gerakan Penyelamatan Masa Depan (Gema Mapan). Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan tumbuh kembang anak.
Oleh : LATIFA FITRIA
[email protected]
Menurut Dinkes, Gema Mapan itu perlu dilakuÂkan sejak periÂode emas. Masa tersebut dimulai sejak kontraÂsepsi sampai dengan umur lima tahun, dan dilanjutkan pada masa sekolah dan remaja.
Upaya tersebut dapat dilakÂsanakan dengan cara meninÂgkatkan akses ibu hamil, ibu bersalin, serta pemeliharaan kesehatan bayi dan balita. Pencegahan dan penanggulanÂgan penyakit juga harus digalÂakkan sehingga kesehatan anak terjaga dengan tumbuh kemÂbang yang optimal.
“Untuk itu perlu adanya kesinambungan pelayanan di tingkat keluarga dan masyaraÂkat, fasilitas pelayanan kesehatÂan, serta peran masyarakat serÂta multi stakeholder atau sektor dengan mengoptimalkan sistem atau fasilitas yang sudah ada di masyaraÂkat,†demikian keteranÂgan yang ada di laman resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Kondisi anak, yang didefinisikan Undang- Undang sebagai seÂseorang berusia 0-18 tahun, terbilang rawan. Terlebih, kelompok anak usia sekolah dan remaja rentan diterpa masalah kesehatan reÂproduksi remaja maupun maÂsalah akibat narkotika, zat adikÂtif, alkohol, dan rokok.
“Jika hal ini tidak ditangguÂlangi dengan baik, bukan hanÂya menyebabkan masa depan remaja yang suram, akan tetapi juga dapat menghancurkan masa depan bangsa,†demikian dikutip dari laman Dinkes.
Kelompok anak usia sekolah dan remaja di Indonesia memiÂliki proposi kurang lebih 1/5 dari jumlah seluruh penduduk, atau 23 persen dari seluruh popuÂlasi. Sebagai generasi penerus, seperti dikutip Republika OnÂline, mereka menjadi aset utaÂma sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa. (*)