KOMISI Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh IndoneÂsia (Komdis PSSI) menilai bahwa klub – klub yang menjadi kontestan turnaÂmen Piala Kemerdekaan adalah klub kloningan dan berbeda dengan klub asli yang terdaftar di PSSI. SeÂhingga Komdis PSSI tidak mau ambil pusing
 Adilla Prasetyo Wibowo
Ketua Komisi Disiplin Persatuan Sepak SeÂluruh Indonesia (Komdis PSSI), Ahmad Yulianto, kembali memastikan jika klub peserta Piala Kemerdekaan merupakan hasil kloningan. Hal tersebut, membuat Komdis PSSI bakal mengabaikan para kontestannya.
Sehingga, dilanjutkan Yulianto, pihaknya tiÂdak akan memberikan sanksi. Sebab dituturkanÂnya, karena tidak memiliki garis ke organisasi PSSI.
“Ternyata setelah kami periksa, klubnya klonÂingan. PSS Sleman misalnya, bukan PSS sebelumÂnya. Pesertanya kloningan semua dan karena buÂkan anggota, kami tidak harus bersusah payah,†papar Yulianto.
Sedangkan terkait perangkat pertandingan di Piala Kemerdekaan, Ahmad Yulianto tidak meÂrincinya lebih jauh. Hanya saja, Yulianto membiÂcarakan soal Aris Munandar, inspektur wasit yang sebelumnya pernah tersandung kasus suap di DiÂvisi I 2012/2013 dan telah dihukum berupa laranÂgan beraktivitas seumur hidup.
“Aris Munandar sebelumnya mengatakan jika belum mendapat putusan hukuman. Saya telah bertanya, putusan itu diserahkan ke Komite WaÂsit, bukan ke subyek. Kalau non-wasit langsung ke orangnya. Kalau perangkat lewat komitenya,†tutupnya.