Kasatpol PP Kota Bogor, Eko Prabowo, mengakui, jika keberadaan prostitusi di foodcourt Bogor Trade Mal (BTM) memang ada. Pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap temuan anak buahnya itu.
Oleh :Guntur Eko Wicaksono
Guntur_ada@ yahoo .com
“Hasil pendalaman anak intel kami menyebutkan memang ada temuan. Tapi kami masih memburu bukti tertulis transaksi esek-esek disitu. Kesimpulan kami, foodcorut tersebut dijadikan temÂpat nyari langganan,†ungkap Eko.
Salah satu pengguna jasa prostitusi di BTM, Andrianto(25), mengaku mekanisme booking peÂlacur di BTM hanya cukup melalui mamih, lalu janjian di foodcorut, setelah bertemu dan harga cocok baru transaksi berlanjut ke penÂginapan. “Saya sering pakai. Ya, memang begitu caranya, booking dan nego harga. Harga cocok, baru hotel dipilih kesepakatan berdua,†kata dia.
“Kalau untuk pelajar tidak seÂtiap hari ada yang jelas mereka beroperasi dari pukul 16:00 WIB hingga pukul 18:30 WIB itu buat yang pelajar dan mereka sukanya yang mengenakan pakaian rapi seperti eksmud gitu, kalau untuk yang profesional setiap hari juga ada nah mereka operasi nya 19:00 WIB hingga pukul 21:00 WIB terÂgantung datangnya,†paparnya.
Salah seorang pemilik kios di BTM, Daryono Darso, mengatakan pihaknya juga sudah mengetahui jadwal operasi prostitusi itu sejak dirinya mengisi kios BTM. “Sudah lama itu terjadi dan jam-jamnya pokoknya profesional mah seÂtiap hari ada tapi sore menjelang malam biasanya,†ungkapnya.
Terpisah, Manager MarketÂing dan Komunikasi BTM, Sharon Vebrilla, mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengawasan dari mulai pintu depan hingga foodcourt lantai 3 tempat makan dan nongkrong para pengunjung. “Kami sudah sediakan petugas keÂamanan yang selalu memantau, termasuk di foodcourt juga diseÂdiakan meja petugas yang selalu standby,†jelasnya.
Sharon, menambahkan, piÂhaknya juga sudah memberÂlakukan larangan bagi pelajar masuk mal pada jam sekolah, keÂcuali yang didampingi para orang tuanya. “Kami buka sekitar pukul 09.00 WIB, kalau ada siswa berÂseragam mau masuk pada jam sekolah, petugas dari pintu juga pasti larang, kecuali dia (anak sekolah-red) datang didampingi orang tuanya, berarti keperluanÂnya jelas mau membeli kebutuÂhan,†jelasnya. (*)