PROYEK light rail transit (LRT) dari pemerintah pusat ternyata belum dikerjakan. Pasalnya, terdapat sejumlah kendala yang meliputi izin serta utilitas yang tertanam di bawah tanah.
YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected]
Kepala Pelaksana Proyek LRT dari PT Adhi Karya, Hendar Tri Prakoso, menÂgatakan, pihaknya masih mengurus proses izin penebangan pohon yang ada di jalur LRT. Untuk menebang poÂhon tersebut, pihaknya mesti mengurus di tingkat PemerinÂtah Kota Jakarta Timur.
“Kita sudah ajukan tangÂgal 7 September, tetapi masih dilakukan inventarisasi pohon mana yang akan ditebang. Jadi, memang perlu izin ke pelayÂanan PTSP di Pemkot Jakarta Timur,†kata Hendar kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Pohon-pohon tersebut, lanÂjutnya, memang dimiliki oleh PT Jasa Marga. Namun, PT Jasa Marga, menurut dia, sudah meÂnyetujui asalkan penebangan pohonnya mengantongi izin dari Pemerintah Kota. Sebab, hal itu akan berpotensi menÂimbulkan masalah hukum bila tidak menguruz izin penebanÂgan pohon.
Hendar melanjutkan, seÂlain kendala izin penebangan pohon, pihaknya juga belum memulai pengerjaan lantaran masih menunggu izin mendiÂrikan bangunan (IMB) keluar. IMB ini untuk stasiun LRT yang akan dibangun.
“Khusus area sini kita masih terkendala pengalihan aset karena lokasi ini kan unÂtuk stasiun. Nah, syaratnya IMB harus ada,†ujar Hendar.
Sementara itu, di bawah tanah, pihaknya terkendala utilitas, seperti jaringan fiber optik dan juga pipa gas milik PGN.
Data yang dihimpun, seÂjumlah alat berat, seperti crane, yang ada di lokasi groundbreaking tampak tidak beroperasi. Hanya terlihat beÂberapa pekerja dan penjaga di lokasi proyek.
Pengerjaan LRT yang diÂgarap pemerintah pusat itu terÂdiri dari dua tahap dengan total panjang 83,6 kilometer. Masing-masing terdiri dari tiga lintas pelayanan, yakni tahap 1 meliÂputi lintas layanan Cibubur- Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas dengan 21 stasiun dan panjang 42,1 km.
Adapun tahap dua lintas peÂlayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panÂjang 41,5 km. Rencananya, akan ada 10 stasiun pada tahap dua. Untuk tahap pelaksanaan pemÂbangunan lintas pelayanan LRT tahap 1 akan dimulai pada akhir tahun 2015 dan direncanakan akan selesai pada tahun 2018, sedangkan lintas pelayanan LRT tahap 2 akan dimulai pada akhir tahun 2016 dan berakhir pada akhir tahun 2018. (net)