Sepanjang tahun berjalan, kondisi ekonomi Indonesia terus melambat, daya beli menurun pada semua sektor industri, tak terkecuali otomotif. Menghadapi situasi ini, pihak Suzuki Indomobil Sales (SIS) bukan pasrah, tapi justru melancarkan strategi khusus
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun ini sudah beÂberapa kali melakuÂkan revisi target penjualan mobil nasional karena kondisi ekonomi yang tak menentu. Terakhir, Agustus lalu, payung organisasi para agen tunggal pemegang merek (ATPM) di Indonesia ini menurunkan target penjualan dari 1 juta unit menjadi hanya 950.000 unit.
Bahkan, pertengahan Oktober mendatang, Gaikindo berencana melakukan perhitungan kembali sambil melihat perkembangan situasi pasar. Jika kondisi belum berubah, boleh jadi koreksi tarÂget bisa kembali dilakukan, kisaÂrannya menuju 900.000 unit.
Menanggapi hal itu, Deputy Managing Director PT Suzuki InÂdomobil Sales (SIS) Davy J Tuilan mengatakan, jika target penjualan mobil baru direvisi lagi menjadi 900.000 unit, maka bisa dikataÂkan Gaikindo sangat pesimistis. Pasalnya, pihak Suzuki masih meyakini kalau pasar masih bisa melebihi target tersebut.
“Bulan ini saja total penÂjualan ritel sekitar 76.000 unit. Kalau misal rata-rata penjualan empat bulan ke depan berada di level 70.000 unit saja misalnya, maka total sudah 280.000 unit. Kalau dijumlah dengan penjuaÂlan ( Januari) sampai Agustus suÂdah mencapai 650.000 unit. Jika keduanya dijumlah sudah menÂcapai 930.000 unit. Ini penjualan ritel bukan wholesale,†kata Davy, Senin (14/9/2015).
Hitungan itu, menurut Davy masih bisa tercapai kalau nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih berskiar Rp 14.000-an. KaÂlau dalam empat bulan mendataÂng, nilai tukar rupiah terus meleÂmah, maka bukan tidak mungkin kondisi penjualan bakal semakin terpuruk, dan target 900.000 unit bisa tercapai saja sudah baÂgus.
“Kalau dolar terus naik bisa kaÂcau juga, tapi kami sampai saat ini masih optimis penjualan sampai akhir tahun bisa 950.000. Suzuki sendiri targetnya masih sama sepÂerti yang diumumkan awal 2015, yakni mencapai pangsa pasar 13 persen. Kita akan terus berusaha semaksimal mungkin,†kata Davy menutup pembicaraan. (*)