745MUSIBAH Mina kembali terjadi. Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji, sedikitnya 719 orang meninggal dunia lantaran terinjak-injak saat berebut melempar Jumrah di Mina. Dua jamaah korban diantaranya merupakan jamaah haji Indonesia.

YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected]

Hingga pukul 20:30 WIB, Di­rektorat Pertah­anan Sipil Arab Saudi mel­aporkan jumlah korban meninggal mencapai 719 orang dan 805 lainnya luka-luka. “Tingginya jumlah korban meninggal 719 orang dan 805 orang cidera,” ucap Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi melalui akun twitternya @KSA_998 seperti dikutip, Kamis (24/9/2015) malam. Pemer­intah Arab Saudi menerjunkan se­banyak 4.000 tim medis dan 220 ambulan.

Tragedi Mina ini berawal saat volume jamaah yang akan men­jalankan lempar jumroh di Jamarat sangat tinggi. Sekitar pukul 07.30 waktu Arab Saudi, Jalan 204 sudah dipenuhi jamaah yang akan menuju Jamarat. Namun, di persimpangan, terjadi aksi saling dorong karena ada jamaah yang berada di bagian depan berhenti berjalan. “Volume jamaah yang akan melakukan lempar jum­roh Aqabah sangat tinggi dan saling bertemu di jalan menuju Jamarat, tepatnya di persimpangan Jalan 204 dan Jalan 223 di Mina. Jamaah saling tumpang tindih,” jelas pihak Direk­torat Pertahanan Sipil Arab Saudi melalui akun facebook.

“Sehingga, terjadi pertengkaran dan saling injak antara para jamaah dan sebagian besar dari mereka ter­jatuh. Pihak Saudi Red Crescent lang­sung mengambil inisiatif tindakan untuk mengendalikan situasi untuk mencegah bentrok semakin berlan­jut dan menyetop arus para jamaah menuju Jamarat,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat mengatakan, satu orang jamaah Indonesia menin­ggal dalam musibah saling injak di Jalan 204, saat akan menuju tempat lempar jumrah di Mina, sekitar pu­kul 07.30, waktu Arab Saudi. “Baru dikenali awal, nama, dan kloter­nya,” kata Kepala Daker Mekah Ar­syad Hidayat di Mekah, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015) petang kemarin.

Namun ia belum dapat memas­tikan nama dan kloter korban. Ket­erangan itu diperoleh dari pasangan anggota jamaah yang meninggal.

Arsyad mengatakan jalan terse­but bukan yang biasa digunakan jamaah Indonesia untuk melempar jumrah. “Jamaah Indonesia diimbau dan diminta tidak melempar jumrah pada pukul 08.00-11.00, waktu Arab Saudi, karena saat itu sedang ramai jamaah lempar jumrah,” kata dia.

Koresponden Al Arabiya News Channel melaporkan dari rumah sakit darurat di Mina, kekisruhan pecah di pintu masuk dari Jamarat, jembatan dekat Jalan 204, bukan di dalam wilayah lokasi melempar jumrah itu. “Korban yang terluka telah dikirimkan keempat rumah sakit lain di wilayah sekitar Kota Mina. Beberapa orang yang terluka telah dievakuasi dengan helikop­ter ke rumah sakit di Kota Mekah,” demikian laporan laman Al-Arabiya.

BACA JUGA :  SAHUR OF THE ROAD RAWAN DENGAN TAWURAN PELAJAR

Cuplikan adegan mengenas­kan itu menunjukkan orang-orang tergeletak di lantai sementara kru penyelamat darurat merawat ko­rban terluka. Gambar-gambar di Twitter juga menunjukkan rumah sakit di sekitar daerah tetangga Mina bersiap menampung korban.

Pemerintah Indonesia juga su­dah mengkonfirmasi bahwa seorang WNI menjadi korban musibah ini. Namun, pemerintah melalui KJRI Jeddah masih menelusuri WNI lain yang ikut menjadi korban.

Hingga tadi malam, pihak Arab Saudi masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban. Para kor­ban luka langsung dilarikan ke RS di Mina dan RS yang berada di Makkah.

Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, mendapatkan infor­masi ada dua warga negara Indone­sia yang diduga jadi korban dalam tragedi Mina, Arab Saudi, pada Kamis (24/9). Namun, Retno men­gatakan masih harus mengkonfir­masi kabar ini.

Pihak Kementerian Luar Neg­eri belum bisa mengkonfirmasi dua orang tersebut, korban mening­gal atau korban luka. “Kami mem­peroleh informasi ada 2 WNI yg menjadi korban. Ini masih kami kon­firmasi terlebih dahulu,” ujar Retno.

Untuk dugaan awal, Retno men­gungkapkan bahwa kedua WNI tersebut terpisah dari rombongan. Indikasi bahwa dua WNI tersebut memang benar menjadi korban ber­asal dari gelang yang menjadi tanda pengenal. “Indikasi dua jemaah haji ini dilihat dari tanda pengenal beru­pa gelang yang dipakai korban,” kata Retno.

Sementara itu, Al Jazeera mel­aporkan jalan tersebut bernama “Ja­lan 204” yang terletak di Mina. Jalur tersebut dipadati jamaah haji yang hendak melakukan ritual puncak haji yaitu lempar jumroh.

Kemenag RI Pasang Hotline

Sementara itu, Kementerian Aga­ma (Kemenag) RI memastikan lokasi tragedi bukan jalur yang biasa digu­nakan oleh jamaah haji asal Indonesia. Ada 9 poin penjelasan awal Kement­erian Agama soal tragedi ini. Sejauh ini, Kementerian Agama mendapat laporan ada satu jamaah haji asal In­donesia yang menjadi korban.

Berikut Penjelasan Kemenag:

  1. Berita terkait peristiwa MINA benar adanya. Peristiwa terse­but terjadi di Jalan Arab 204 dan waktu terjadi pada 7.30 waktu Arab Saudi, pada saat jemaah akan melakukan lontar Jumrah Aqabah;
  2. Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah Jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri Jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jamaah haji Indonesia;
  3. Jamaah haji Indonesia di Mina ter­bagi dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), 7 mak­tab di Mina Jadid. Jamaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui jalur Arab 204, tapi melalui terowongan muashim ke­tika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya kor­ban yang lebih banyak.
  4. Peristiwa diduga terjadi kare­na adanya jamaah yang akan melakukan jumrah Aqabah tiba-tiba terhenti di Jalan Arab. Kare­na terhenti, jamaah yang berada pada barisan belakang mendo­rong jamaah yang di depan se­hingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban;
  5. Untuk memastikan apakah ada korban dari jamaah Indonesia, Tim PPIH sudah turun di tempat kejadian peristiwa (TKP) dan juga di RS Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut. Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban ja­maah haji Indonesia. Sampai saat ini korban tersebut sedang di­identifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jamaah haji tersebut;
  6. Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, PPIH terus berkoordinasi tidak hanya den­gan petugas PPIH di lapangan, tapi juga dengan Difa Madani atau semacam badan penanggu­langan bencana Arab Saudi un­tuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH.
  7. PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jamaah yang akan melempar ja­marat dengan mengeluarkan la­rangan untuk melontar jumrah aqabah pada pukul 8.00 – 11.00 tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab saat itu adalah waktu di mana jemaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumrah. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, ja­maah haji Indonesia diimbau un­tuk tidak melontar jumrah mulai Pukul 13.00 – 16.00;
  8. Info terkait peristiwa Mina hubungi hotline kami di +966543603154. (*)
BACA JUGA :  Simak Agar Tak Jatuh Sakit, Hindari Konsumsi 2 Makanan Ini Saat Hujan
Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================