Pengakuan tersebut datang dari Dadan Suhandra, salah satu wasit turnaÂmen bentukan tim transisi, yang mengungkapkan hal tersebut. SebeÂlumnya Dadan sempat memimpin pertandÂingan di tiga wilayah yakni Madiun, Solo dan Pamekasan. “Sampai sekarang saya belum menerima honor. Ongkos saja kami belum terima sedikit pun,†ungkap Dadan, Minggu (13/9/2015).
Dadan mengaku sangat kecewa dengan janji tim transisi dan Kementerian Pemuda dan Olahraga sebab dia sempat diberikan harapan bahwa nasib wasit di Piala Kemerdekaan akan jauh lebih baik. Apalagi Dadan mengaku tidak sendirian bernasib seperti itu.
“Yang jelas kami mempertanyakan komitÂmen dari tim transisi dan Menpora. Mereka telah berjanji menyejahterakan kami sebagai wasit. Tapi yang ada kami pakai uang sendiri. Saya bersama wasit lainnya akan segera melÂaporkan hal ini,†tegasnya.
Sebelumnya, tim transisi menggelar peÂnyegaran terhadap lebih dari 100 wasit. Dalam pernyataannya, tim transisi berjanji bakal memperhatikan kesejahteraan wasit dengan menaikkan honor dari Rp 2,5 juta per pertandingan menjadi Rp 5 juta.
Piala Kemerdekaan sendiri sudah mencaÂpai babak final yang mempertemukan PersÂinga Ngawi melawan PSMS Medan. Laga itu akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo malam nanti dan ditayangkan live di Trans 7.
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo