Jika berjalan mulus, TNI bakal memiliki jet temÂpur jenis F-16V besutan Lockheed Martin, Amerika Serikat. Indonesia jadi negara pertama pembeli burung besi canggih ini. Seperti apa kemampÂuannya?
(Yuska Apitya Aji)
PERUSAHAAN dirganÂtara asal Negeri Paman Sam, Lockheed Martin baru memperkenalkan pembaruan pesawat tempur seri F-16, yakni F-16V. Salah satu fiÂtur yang menonol adalah Scalable Agile Beam Radar (SABR). Dijelaskan oleh Chief Test Pilot Paul Randal, kendati termasuk jenis baru, sebenarnya tidak begitu sulit untuk mengoperasikan pesawat tempur ini. Dia menjelaskan, F-16V “Sengaja dirancang dual stick (sebelah kanan dan kiri) agar pilot tidak mengalami kesulitan dan keÂsusahan dalam berpindah tangan.â€
Pada bagian kanan stick itu, terdapat dua controller yang berÂfungsi untuk melepaskan peluru dan menembak lawan. Jet temÂpur ini mampu melepaskan 20 peluru dan menembakkan 6 misil atau roket sekaligus dengan sekali tekan. “Sementara di stick bagian kiri, ada pointer yang bekerja sepÂerti mouse. Ini yang memudahkan pengemudi untuk mengarahkan pesawat (air control),†kata Randal.
Sementara pada bagian depan, ada tombol-tombol untuk mengaÂtur operasi pesawat, seperti menÂgatur ketinggian, sight atau fokus di depan yang berguna untuk meÂnyerang lawan. “Pilot juga semaÂkin dimudahkan karena helm yang digunakan juga telah disematkan teknologi HUD yang memperlihatÂkan soal lokasi, ketinggian dalam format augmented reality, sehingga tidak menghalangi pandangan pilot dan keep in reality,†ujar Randal.
Ekstra Cepat
F-16V merupakan generasi keemÂpat dari lini produk F-16. Pesawat temÂpur ini memiliki panjang 15 meter denÂgan tinggi 5 meter dan bentang sayap 10 meter. Lockheed Martin mengklaim kecepatan maksimum F-16V bisa menÂcapai 2.414 kilometer per jam.
F-16V mengalami pembaruan dari segi sistem radar yang lebih baik bernama Scalable Agile Beam Radar (SABR), kemampuan menÂcium adanya gelombang listrik dari luar pesawat, serta sensor yang terÂhubung dengan program komputer sehingga si pilot bisa langsung mengarahkan dengan otomatis.
Demi memperkuat pertahanan TNI, Indonesia membuka ‘pintu’ bagi perusahaan Lockheed Martin untuk membuktikan pesawat tempur F-16V adalah produk anyar nan apik. “Dengan Indonesia masih dalam proses request of information, naÂmun ini adalah kesempatan besar bagi kami untuk menunjukan bahwa F-16V adalah pembaruan yang heÂbat,†ujar Randy Howard selaku F-16 Business Development kepada awak media di Jakarta. “jika semua berjaÂlan mulus, Indonesia bakal jadi yang pertama untuk memiliki produksi pertama dari F-16V,†sambungnya.
F-16V merupakan generasi keempat dari lini produk F-16. PeÂsawat tempur ini memiliki panjang 15 meter dengan tinggi 5 meter dan bentang sayap 10 meter. LockÂheed Martin mengklaim kecepatan maksimum F-16V bisa mencapai 2414 kilometer per jam.
Ini bukan kali pertama pihak Lockheed Martin yang bermarkas di Bethesda, Maryland, AS untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam pengembangan pesawat tempur TNI AU.
F-16V mengalami pembaruan dari segi sistem radar yang lebih baik bernama Scalable Agile Beam Radar (SABR), kemampuan menÂcium adanya gelombang listrik dari luar pesawat, serta sensor yang terhubung dengan program komÂputer sehingga si pengemudi bisa langsung menavigasi atau menÂgarahkan dengan otomatis. DuÂkungan produk F-16V turut datang dari Duta Besar AS untuk IndoneÂsia, Robert O Blake Jr. “Selain soal keamanan, sistem radar pada peÂsawat tempur F-16V yang sudah mengalami pembaruan ini saya haÂrap bisa berguna untuk pemantauÂan kondisi laut.