BOGOR TODAY – Menurut agenda, pada 24 dan 25 Oktober 2015 mendatang, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bogor, akan menyelenggaraÂkan pelatihan kepemimpinan dasar (PKD) yang dilanjutkan dengan pemilihan ketua yang baru periode 2015-2019, melalui Konfercab ke-VI, di Gedung PPIB, Kota Bogor.
Ketua GP Ansor Kota Bogor, Zaenul Mutaqin (ZM) menjelaskan, dalam PKD akan dipaparÂkan sejumlah materi seperti tentang Nahdatul Ulama (NU), kebangsaan, organisasi dan Aswaja serta materi lainnya. Kemudian, yang memberiÂkan materi, beberapanya ada dari Ansor pusat, provinsi serta dari Kota Bogor seperti Ustad Toto, Ubaidillah dan Ade Sarmili.
“Diperkirakan PKD ini akan diikuti oleh calon pengurus yang bisa lebih dari 200 orang. Mereka dari Ansor yang ada di kelurahan dan kecamatan,†ungkap Zaenul, kemarin.
Setelah pelaksanaan PKD, sambung ZaeÂnul, maka akan dilangsungkan konfercab untuk mencari pengganti dirinya dengan masa jabatan dari 2015 sampai 2019. Diketahui, ada sejumÂlah nama yang akan bertarung untuk menjadi Ketua GP Ansor seperti Rahmat Imron Hidayat (Romy), Boy Khusnan, Hasbulloh dan Deden Rahmanudin.
“Semua nama-nama itu sudah pantas dan layak. Semuanya adalah pengurus Ansor,†kata Zaenul saat disinggung soal calon pengganti dirinya tersebut.
Ditambahkannya, sistem pemilihan yang akan dipakai nanti bisa saja mengacu kepada muktamar NU beberapa waktu lalu yakni berÂbentuk formatur. Namun, penggodokan dan kepastiannya akan diketahui beberapa hari ke depan. “Kita lihat nanti pemilihannya akan menggunakan cara apa. Yang jelas, sesuai aturan yang ada,†tegasnya.
Zaenul berpesan, kepada anggota yang akan maju di konfercab, jika Ansor sebagai organisasi kepemudaan Islam harus ingat pada jati dirinya, yang salah satunya ditunjukkan dengan sejarah berdirinya organisasi ini. Ia menegaskan, berorÂganisasi bukan sebagai gaya hidup tetapi hal ini merupakan bagian dari proses persinggungan ideologi, dimana persinggungan yang terjadi pada saat ini semakin tajam dan mengemuka.
“Ansor ke depan memiliki pekerjaan besar seperti penÂguatan organisasi berupa penyusunan kepenÂgurusan yang rapih dan solid dari mulai tingkat cabang samÂpai ranting. Kemudian, penguatan ideologi karena Ansor merupakÂan jenjang pemaÂtangan kader sebelum memaÂsuki jenjang kepengurusan di NU,†kata dia.
(Yuska Apitya/*)