SEORANG gadis tak kunjung mendapat joÂdoh. Pasalnya, bapak sang gadis itu dijuliki materialistis karena juragan material yang paling besar di daerÂahnya. Tapi orang luar daerah yang mau meÂlamar anak gadis itu, memahami gelar maÂterialistis sebagai orang mata duitan.
Hati-hati menggunakan istilah. Hati-hati juga memberikan label, jangan-jangan memiÂliki implikasi negatif yang tak terduga. Dosen yang suka menjual diktat mata kuliah, pada era 80-an disebut debagai diktator. Hati-hati, bisa ada yang tersinggung.
Karena itu, para ahli tata bahasa menÂyarankan agar kita menggunakan bahasa yang biasa-biasa saja, yang tak ambigu atau multiÂtafsir. Tak usah menggunakan bahasa tinggi hanya karena pengen terdengar keren. PerÂcayalah, bahasa rakyat jauh lebih menyentuh ketimbang bahasa pejabat. Pejabat yang baik umumnya memahami rakyat, dan berkomuniÂkasi dengan bahasa rakyat.