JAKARTA TODAYÂ – Badan Ekonomi KreÂatif berjanji membangun bioskop rakyat. Sebab, lembaga ini menilai fasilitas biÂoskop yang ada hanya bisa dinikmati oleh masyarakat kelas menengah ke atas.
“Saya prihatin melihat bioskop ini hampir 80 persen terpusat di Jawa Barat dan Jakarta, sementara daerah daerah lain apalagi perkampungan tidak ada,†ujar Deputi Bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif, Hari Santosa Sungkari, usai jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Senin, 5 Oktober 2015.
Harga tiket, kata dia, menjadi alasan ada kelompok-kelompok masyarakat yang tidak bisa menikmati fasilitas hiburan tersebut. Bioskop desa ala Bekraf ini renÂcananya dapat dinikmati dengan harga tiket Rp 5.000 per orang. ““Tidak perlu mahal dengan uang Rp 5 ribu, nantinya masyarakat kecil juga bisa nonton biÂoskop,†kata dia.
Menurut dia, bioskop desa ini baru akan dibangun pada semester kedua taÂhun 2016. Bekraf telah menerima sejumlah masukan dari berbagai pihak dalam konÂsep bioskop desa. Di antaranya : membuat bioskop di pasar dengan bekerja sama denÂgan pemerintah setempat, bioskop digital digital dengan memanfaatkan ruang keÂcil di setiap desa untuk memutar bioskop dengan fasilitas internet atau konsep movÂie truck—memutar film di mobil truk.
Harry sendiri akan merekomendasiÂkan film aksi yang dibalut pendidikan dan disesuaikan kebutuhan pasar. “Meski filmnya bernilai edukasi tapi tetap akan dibalut dengan action dan nilai-nilai perÂjuangan,†kata dia.
(Yuska Apitya/net)