1-copyJAKARTA, Today – Multifi­nance semakin mengandal­kan pendanaan dari bank demi mendapatkan bunga rendah. Skema joint financing diperkirakan masih digemari oleh multifinance.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) misalnya bakal mengan­dalkan pendanaan dari induknya, Bank Mandiri.Selain dapat rate bunga lebih rendah, keun­tungan yang didapat yakni cos­tumer based lebih banyak.

Dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 51% dan sisanya oleh PT Tunas Ridean mengun­tungkan perusahaan dari sisi permodalan dan perolehan costumer baru Sehingga, posisi bisnis dan fleksibelitas keuangannya dianggap kuat.

Dyah Puspita Rini, Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengatakan, dukungan dari Bank Mandiri mem­buat likuiditas perusahaan ba­gus.

MTF tidak perlu khawatir akan kecukupan dananya ka­rena otomatis akan disokong oleh induknya. “Risiko mereka rendah karena sepenuhnya didukung oleh bank,” ujar Dyah kemarin (13/10/2015).

BACA JUGA :  Resep Membuat Botok Ayam untuk Menu Sahur dan Berbuka, Dijamin Lezat Bikin Nagih

Ia menyebut, net interest margin (NIM) MTF juga terbi­lang rendah yakni 3%. Dukungan pendanaan dari Bank Mandiri menguntungkan MTF dalam menetapkan bunga atau rate.

Bisa dipastikan, bunga yang diberikan bisa lebih murah 1% hingga 2% dari bunga pinja­man dengan skema diluar joint financing.

“Kondisi ini akan memicu adanya perang bunga diantara multifinance. Sebab, multifi­nance ingin beri bunga yang mu­rah untuk dapat bunga murah salah satunya dengan skema joint financing,” sambung Dyah.

Sementara dukungan dari group otomotif membuat MTF mendapatkan keunggulan memberikan pembiayaan pada merek tertentu dari agen tung­gal pemegang merk (ATPM).

Sebaliknya bagi multifi­nance tidak terafiliasi dengan group otomotif dan bank atau disebut independen akan sulit bersaing dalam hal bunga.

BACA JUGA :  Susu Kurma Bisa Bantu Diet? Ini Dia Kandungan dan Manfaatnya

Sebab, multifinance akan menghadapi persaingan bunga terkait sumber pendanaanya yang tidak didukung dengan skema joint financing.

PT Bima Multi Finance misalnya, menghadapi persain­gan yang ketat sekalipun pasar yang dituju untuk pembiayaan mobil bekas.

Untuk memberikan rate bunga murah, perusahaan mengandalkan penerbitan surat utang dari pasar modal untuk menyeimbangkan bunga dari bank.

Itu sebabnya, Bima Finance saat ini tengah gencar manjar­ing investor dari sektor lemba­ga keuangan yakni bank untuk mendukung sumber pendanaannya.

Hendro Utomo, Analis Pefin­do mengatakan, menghadapi persaingan yang ketat perusa­haan harus dapat memperta­hankan profablitas perusahaan dengan mempertahankan re­lasi dengan diler-diler yang bekerjasama dengan perusahaan. Hal ini demi menjaga posisi pasar perusahaan.

(Adilla Pra­setyo Wibowo)

============================================================
============================================================
============================================================