Deposito PT Bank Central Asia Tbk tercatat tumbuh 5,6% secara tahunan menjadi Rp 108,5 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Padahal, selama sembilan bulan ini, perseroan sudah menyeret turun bunga deposito sebanyak 8 kali atau 200 basis poin.
Oleh : Adilla Prasetyo
[email protected]
Jahja Setiaatmadja, DirekÂtur Utama BCA mengataÂkan, pihaknya memperÂtahankan bunga deposito pada bulan Oktober ini. MeskiÂpun, Lembaga Penjamin SimÂpanan (LPS) baru saja menuÂrunkan bunga simpanan. “LPS baru turun. Kami sudah 8 kali. Selain itu, kami masih kebanÂjiran deposito,†ujarnya, Rabu (28/10/2015).
Adapun, secara keseluÂruhan, dana pihak ketiga (DPK) BCA tercatat tumbuh 7% menjadi Rp 462,3 triliun hingga September 2015. TerÂdiri dari, giro sebesar Rp 114,7 triliun atau tumbuh 7,9% kalau dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan tabungan Rp 239,1 triliun atau meningkat 7,2%.
Dana murah perseroan sendiri mendominasi total DPK hingga sebanyak 76,5% atau sebesar Rp 353,7 triliun. Dana murah ini tumbuh 7,5% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar Rp 329,2 triliun.
“Kami tidak berencana meÂnaikkan net interest margin (NIM). Namun, kami berupaya agar NIM per kuartal ketiga yang sebesar 6,6% ini bertahan hingga akhir tahun. Memang, dampak penurunan biaya dana tidak akan langsung terjadi, naÂmun akan membantu meningÂkatkan NIM. Kami akan pertaÂhankan itu,†imbuh Jahja.
Sekadar informasi, NIM BCA relatif stagnan. Pada SeptemÂber 2014 silam, NIM perseroan berada pada level 6,5%. Pada periode yang sama tahun ini, NIM perseroan tumbuh tipis menjadi 6,6%. Angka ini bertaÂhan sampai kuartal ketiga ini. “Kami pertahankan NIM pada level 6,6%,†terang dia.