BOGOR, TODAYÂ – Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila F Moeloek meminta Pemerintah Kabupaten Bogor membeÂnahi sistem pelayanan kepada masyaraÂkat di tingkat puskesmas. Terutama dalam upaya mengentaskan penyakit kaki gajah (filariasis).
Hal itu disampaikan Nila disela penÂcanangan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kamis (1/10/2015).
“Kemenkes tidak bisa melakukan ini sendirian. Maka itu perlu dukungan dari pemerintah kota/kabupaten juga,†imbuhnya.
Menkes mengungkapkan, jika sistem di daerah bisa dibenahi, tidak lagi ada masyarakat yang terjangkit kaki gajah.
“Kini filariasi perlahan mengalami penurunan dari 19 persen menjadi 4 persen kok. Mudah-mudahan, dalam lima tahun kedepan semua bisa terbeÂbas dari kaki gajah,†tambahnya.
Belkaga sendiri ditandai dengan meÂminum tiga jenis obat untuk memberÂantas sumber penyakit kaki gajah, yang berasal dari cacing filaria di seluruh InÂdonesia secara serentak.
“Pemberian obat secara masal ini dilakukan selama lima tahun berturut-turut. Nah minum obatnya itu setahun sekali setiap bulan Oktober,†tukasnya.
Ia juga meminta Bupati Bogor, Nurhayanti untuk mendorong lurah, keÂpala desa, kader posyandu, hingga maÂsyarakat luas bisa berkomitmen mewuÂjudkan Indonesia bebas kaki gajah.
“Laksanakan sebaik-baiknya, dan terus tingkatkan Pola Hidup Bersih (PHBS),†imbau Menkes.
Menkes juga menegaskan bahwa upaya pengendalian kaki gajah tidak bisa dilakukan senderi oleh KemenÂtrian Kesehatan. Dukungan diperlukan dari berbagai pihak, seperti Pemerintah Pusat dan Daerah serta lintas sektor, masyarakat dan layanan kesehatan.
Ditempat yang sama, Bupati Bogor, Nurhayanti mengatakan, sangat menÂgapresiasi karena dapat menjadi tuan rumah kegiatan BELKAGA tingkat nasiÂonal tahun 2015.
Diharapkan, ini bisa meningkatkan kesehatan masyarakat Kabupaten BoÂgor, pencanangan BELKAGA ini meÂmiliki relevansi yang kuat untuk meÂningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat.
“Kami optimis lima tahun kedepan Kabupaten Bogor dan seluruh wilayah di Indonesia bisa terbebas kaki gajah. Ini juga diharapkan bisa meningkatkan kemampuan mencegah penyakit mulai dari diri sendiri, keluarga serta lingkunÂgan,†tutur Nurhayanti.
Sementara itu, Kepala Dinas KesehatÂan Kabupaten Bogor, Camalia Wilayat Sumaryana mengungkapkan, tercatat tahun 2015 sudah mencapai 60 kasus yang tersebar 22 kecamatan. Untuk itu beberapa kecamatan di Bumi Tegar Beriman menjadi fokus dalam pencegaÂhan kaki gajah.
“Seperti Bojonggede, Rumpin, CisÂeeng, Parung Panjang dan Ciawi. Nah makanya, kami sudah siapkan obatnya di puskesmas-puskesmas. Gratis lho ya. Efek sampingnya juga Cuma mual, tapi itu karena reaksi obat terhadap cacing,†pungkasnya.
(Rishad Noviansyah)