BOGOR, TODAYÂ – Gadjet, HP dan game online sudah menjadi alat permainan baru yang sudah merambah dunia anak-anak. Alhasil, permainÂan tradisional seperti engÂgrang, bakiak dan dagongan sudah mulai banyak ditingÂgalkan bahkan hilang.
Namun, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) KabuÂpaten Bogor mulai menggerÂakan dan memperkenalkan lagi permainan yang meruÂpakan kaulinan Bogor keÂpada masyarakat khususnya anak-anak.
Sebanyak, 150 murid sekolah dasar (SD) dari 40 kecamatan mengikuti FestiÂval Permainan Tradisional dan Modern 2015 di Stadion Persikabo, Cibinong, Rabu (30/9/2015).
“Kegiatan ini bertujuan untuk memelihara, memperÂtahankan dan melestarikan warisan leluhur yang sarat dengan budaya, nilai-nilai kerjasama dan sportivitas khususnya di Jawa Barat,†ujar Sekretaris Dispora, Wawan Dharmawan.
Wawan melanjutkan, perÂmainan dan olahraga tradisÂional harus terus dikembangÂkan dengan bentuk yang lebih menarik dan variatif.
“Sekarang ini banyak anak yang lebih tertarik denga gadget, kamputer dan semaÂcamnya. Makanya permainan tradisional harus dikemas dengan baik supaya lebih meÂnarik,†tambahnya.
Anak-anak SD dipilih seÂbagai target peserta karena menurutnya, olahraga tradisÂional harus diperkenalkan sejak dini.
“Karena pada usia terseÂbut, lebih mudah menerÂapkan budaya dan warisan leluhur Bangsa Indonesia ini yang memberi warna dan niÂlai perilaku hidup, tandasnya.
Wawan berjanji, pada taÂhun-tahun berikutnya akan lebih banyak kegiatan serupa dengan jenis permainan berÂbeda.
Rani, siswa SDN 4 Pabuaran mengaku tertarik dengan perÂmainan ini karena baru meliÂhat dan menggunakannya.
“Baru pertama kali, suÂlit ternyata tidak semudah yang dilihat,†ujar siswi yang duduk di kelas 3 itu.
(Rishad Noviansyah)