BEGITU banyak perbedaan orang lain dengan kita. Berbeda ras, etnis, bahasa, budaya, agama dan lain sebagainya. BeÂgitulah manusia diciptakan dengan penuh keragaman, agar satu sama lain saling mengeÂnal dan bersilaturÂrahmi. Tujuannya adalah agar tercipta kemaÂslahatan, kebaikan, dan kerukunan.
Tapi faktanya perbedaan seringkali menÂjadi penyebab kekerusakan, keburukan dan ketidakharmonisan? Yang paling sering menÂjadi penyebab kerusakan, keburukan dan ketidakakuran itu justru perbedaan agama. Perbedaan agama sering menyulut perang dan permusuhan abadi. Tak ada embaga kursus yang mengajarkan toleransi dan perÂdamaian antar agama.
Kita mestinya belajar dari sejarah para nabi. Nabi Nuh memiliki anak yang kafir, Nabi Ibrahim memiliki bapak yang kafir, Nabi Luth memiliki istri yang kafir, Nabi MuhamÂmad memili paman Abu Lahab yang kafir. Para nabi yang mulia itu tidak memusuhi dan membunuh mereka. Lantas dari mana manusia modern belajar memusuhi dan membunuh orang-orang yang tak sepaham dalam agama?