Untitled-7REMAJA Kota Bogor kini tak perlu repot untuk bergaya necis yang sedang hits. Untuk menjawab itu semua, desainer muda lokal Bogor, Wahyo Abraham memproduksi dua merk pakaian lokal berstandar internasional, SHAS dan Bram[h]m.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Seperti paham dengan kebutuhan fashion remaja Bogor, kedua semua produk dari brand itu bisa didapatkan hanya dengan menggunakan gadget.

“Saya menilai masyarakat itu masih meman­dang sebelah mata karya anak lokal, justru saya ingin mengenalkan kalau loh karya di Bogor yang fashionable dan casual. Jadi mereka tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta atau luar negeri. Apalagi belan­janya Cuma pakai gadget,” ujar Wahyo Abraham.

Pria kelahiran Solo 22 tahun lalu ini menam­bahkan, setiap produk yang dikeluarkan terbatas alias limited edition. Setiap jenisnya, hanya terse­dia lima buah, sehingga akan sulit menemukan baju yang sama dipakai orang lain.

BACA JUGA :  Takengon Aceh Tengah Diguncang Gempa M4,9

“Setiap pakaian yang memiliki brand Bram[h] m dan SASH itu selalu edisi spesial. Desainer lo­kal itu yang suka orang luar. Perlu diketahui, pakaian ekspor yang ada diluar itu kebanyakan buatan Indonesia juga sebetulnya,” tuturnya.

Dalam pengerjaanya, Bram dibantu seorang perempuan, Sasha Dhita, seorang co-founder yang juga memiliki bakat dibidang yang sama.

Bahkan keduanya baru-baru ini sudah melakukan fashion night dengan tema The Runway Show La Speranza yang cukup mendapatkan antusias tinggi di Cherry Black Lounge and Cafe, Pajajaran, Bogor. “Sangat memuaskan, walaupun dengan waktu yang terbatas mampu memboomingkan Bogor saat itu,” ucapnya.

Selain itu, Bram juga ternyata memberdayakan war­ga Bogor dalam pembuatan seluruh produk pakaianya. “Produk pakaian yang dibuat ini benar-benar hand­made. Tapi jangan salah, itu tetap buatan profesional, tapi asli buatan warga Jonggol. Saya yakin potensi lokal juga tak kalah saing,” tandasnya.

BACA JUGA :  Turunkan Berat Badan dengan Air Lemon, Ini Dia 3 Cara Membuatnya

Bram optimis jika kedua merek dagang miliknya itu akan diterima masyarakat. Apalagi, kata dia, produk terbatasnya itu dalam waktu dekat akan dijual bebas. Sedikit bocoran, Bram[h]m itu merupakan pilihan gaya yang casual, cocok untuk anak muda. Sedan­gkan SHAS, mengesankan pakaian wanita yang lebih eksekutif dengan gaya kantoran.

Dirinya juga mengajak para generasi muda untuk menciptakan produk-produk kreatif, agar dapat lebih mengangkat nama Indonesia, teru­tama produk lokal.

“Saya teringat kata-kata orang tua saya, kamu boleh terlahir dari siapapun tetapi ka­lau kamu tidak punya impian dan tidak mau bekerja keras kamu tidak akan jadi siapapun,” pungkasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================