PS.-anyar-(18)BOGOR TODAY – Rencana revit­alisasi Blok F Pasar kebon Kem­bang mulai menghembuskan isu tak tak sedap. Kabarnya, ada lima pengembang yang saling sikut untuk mendapatkan ten­der mega duit itu. Isu kolusi dan titip menitip kontraktor dan ker­jasama pihak ketiga pun berkem­bang.

“Saya belum tahu kabarnya, tidak ada itu isu begitu,” ban­tah Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, kemarin. “Intinya ka­lau para pengembang tersebut menawarkan konsep yang tidak sesuai dan tentunya yang meru­gikan pedagang maka tidak akan dilanjutkan, para pengembang tersebut harus sesuai konsep kami yang tidak boleh merugi­kan 178 pedagang Eksiting,” sam­bung Bima.

BACA JUGA :  7 Makanan Sehat Ini Ternyata Akan Bantu Turunkan Gula Darah

Lebih lanjut, Bima menjelas­kan dampak dari revitalisasi ten­tunya berkaitan dengan harga. Ia memastikan, didalam perbaikan nanti tidak ada yang namanya sistem kocok (pengundian) kios, semua pedagang eksisting dikem­balikan ke tempatnya semula. “Tidak ada, semua dikembalikan ketempatnya semula seperti se­belumnya,” ungkapnya.

Bima juga mengatakan, pe­nataan Blok F ini merupakan satu prioritas yang bukan hanya penataan kawasan secara kese­luruhan. Namun, harus ada juga aspek keamanan yang diting­katkan, agar tidak terjadi yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, PD PPJ harus memberikan keamanan bagi para pedagang di Blok F. “Ketakutan-ketakutan pedagang itu harus diperhati­kan,” ucapnya.

BACA JUGA :  Puncak Arus Balik di Terminal Baranangsiang Diprediksi 15 April 2024

Bima juga meyakinkan, akan mempertimbangkan dan meng­kaji permintaan pedagang yang meminta revitalisasi dimundur­kan pelaksanannya hingga dua tahun kedepan. Oleh karena itu, Ia meminta, PD PPJ harus me­ningkatkan komunikasi dengan para pedagang agar pedagang tidak merasa dirugikan. “Waktu pelaksanannya kapan masih dibicarakan,” tukasnya.

Terpisah, Direktur Umum PD PPJ Kota Bogor, Deni Haru­mantaka, mengatakan, pihaknya akan memperhatikan 178 peda­gang eksiting.

(Guntur Eko Wicaksono)

============================================================
============================================================
============================================================