BOGOR TODAY – Rencana revitÂalisasi Blok F Pasar kebon KemÂbang mulai menghembuskan isu tak tak sedap. Kabarnya, ada lima pengembang yang saling sikut untuk mendapatkan tenÂder mega duit itu. Isu kolusi dan titip menitip kontraktor dan kerÂjasama pihak ketiga pun berkemÂbang.
“Saya belum tahu kabarnya, tidak ada itu isu begitu,†banÂtah Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, kemarin. “Intinya kaÂlau para pengembang tersebut menawarkan konsep yang tidak sesuai dan tentunya yang meruÂgikan pedagang maka tidak akan dilanjutkan, para pengembang tersebut harus sesuai konsep kami yang tidak boleh merugiÂkan 178 pedagang Eksiting,†samÂbung Bima.
Lebih lanjut, Bima menjelasÂkan dampak dari revitalisasi tenÂtunya berkaitan dengan harga. Ia memastikan, didalam perbaikan nanti tidak ada yang namanya sistem kocok (pengundian) kios, semua pedagang eksisting dikemÂbalikan ke tempatnya semula. “Tidak ada, semua dikembalikan ketempatnya semula seperti seÂbelumnya,†ungkapnya.
Bima juga mengatakan, peÂnataan Blok F ini merupakan satu prioritas yang bukan hanya penataan kawasan secara keseÂluruhan. Namun, harus ada juga aspek keamanan yang ditingÂkatkan, agar tidak terjadi yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, PD PPJ harus memberikan keamanan bagi para pedagang di Blok F. “Ketakutan-ketakutan pedagang itu harus diperhatiÂkan,†ucapnya.
Bima juga meyakinkan, akan mempertimbangkan dan mengÂkaji permintaan pedagang yang meminta revitalisasi dimundurÂkan pelaksanannya hingga dua tahun kedepan. Oleh karena itu, Ia meminta, PD PPJ harus meÂningkatkan komunikasi dengan para pedagang agar pedagang tidak merasa dirugikan. “Waktu pelaksanannya kapan masih dibicarakan,†tukasnya.
Terpisah, Direktur Umum PD PPJ Kota Bogor, Deni HaruÂmantaka, mengatakan, pihaknya akan memperhatikan 178 pedaÂgang eksiting.
(Guntur Eko Wicaksono)