Persib-vs-pusam-borneo5BANDUNG, Today – Zulham Zamrun tampil meyakinkan di Piala Presiden 2015. Pemain yang kini akr­ab dengan julukan Ronaldo Persib itu sukses men­catatkan hattrick gelar pada turnamen tersebut.

Ya, selain membawa Persib juara, Zulham juga menyabet dua gelar individu, yakni sebagai pemain terbaik dan top scorer.

Kiprah Zulham di lapangan hijau kem­bali dinanti pada Piala Jenderal Sudirman yang akan digelar mulai 14 November 2015. Turnamen ini akan diikuti 15 tim, ter­masuk, Persib Bandung.

Di Piala Presiden 2015, Zulham bersta­tus sebagai pemain pinjaman. Sebelum Liga Super Indonesia (ISL) 2015 resmi terhenti, Zulham ter­catat sebagai pemain Persi­pura Jayapura.

“Saya masih di Persib,” kata Zulham saat ditanya menge­nai tim yang dibelanya pada Piala Jenderal Sudirman nanti.

BACA JUGA :  Kang Jaya Cup Mini Soccer Turnamen, Cegah Maraknya Kenakalan Remaja

Meski demikian, Zulham tidak menutup kemungkinan suatu saat akan berlabuh ke tim lain. Namun untuk saat ini, mantan pe­main Mitra Kukar itu memilih fokus mem­perkuat Persib.

“Kalau untuk tawaran kedepannya ya kita lihat nanti saja, tapi untuk saat ini saya masih memperkuat Persib,” ucap Zulham

Seperti diketahui, Winger Persib Band­ung ini memilih untuk meninggalkan Persib untuk sementara waktu. Ia memperkuat Persipare Parepare di turnamen Habibie Cup di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Pemain asal Ternate itu juga harus absen kala Persib melakukan parade juara pada Minggu (25/10) kemarin.

Zulham sempat mengutarakan jika dirinya akan kembali ke Persib, tim yang membantun­ya mentabet banyak gelar di Piala Presiden lalu.

Selain membawa tim kebanggaan bo­botoh juara, ia pun meraih predikat top scorer dan the best player. Nominasi sebagai atlet terbaik pun ia sandang versi MSports of the Month edisi September 2015.

BACA JUGA :  Fabio Quartararo Beri Sinyal Hengkang dari Yamaha

Kala ditanyai soal Bandung yang ia tem­pati beberapa waktu terakhir, pemain yang mengidolakan Cristiano Ronaldo ini men­gungkapkan Kota Kembang sudah seperti rumah keduanya.

Alasannya, karena banyak mahasiswa rantau dari Maluku yang sering berte­gur sapa dengannya saat bertemu. Kondisi demikian membuat Zulham terpancing un­tuk berbicara dengan logat daerahnya.

“Kalau di sini bisa dibilang seperi itu (rumah kedua), karena di sini juga banyak mahasiswa dari Maluku Utara, jadi enggak asing, seperti di Ternate saja. Banyak mer­eka datang kita pakai bahasa-bahasa kita,” ceritanya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================