BOGOR, TODAY – Ditengah meÂrosotnya ekonomi nasional, maÂhasiswa jurusan Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor meminta masyaraÂkat menabung uangnya pada bank berbasis syariah.
Untuk sosialisasi itu, diÂdatangkan narasumber, MuÂhammad Al Ghazali dari IsÂlamic Reasearch Intitute IIU Islamabad, Pakistan dan Hendry Tandung, serta Edy Setiadi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mengusung tema “FinanÂcial Inclusion for Strengthening Micro Enterprisesâ€, sang Ketua Panitia, Adha Saputra mengungÂkapkan, tujuan digelarnya semiÂnar tersebut guna mencegah inÂflasi semakin menjalar. Bahkan, dari prediksi yang sudah dikÂetahui secara umum dolar akan tembus diangka Rp 17 ribu.
“Ini langkah kami untuk menyeimbangkan inflasi yang terjadi saat ini. Dengan cara sumbangkan suntikan dana keÂpada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalu Bank non-konvensional (Syariah, red),†ujar Adha disela seminar, Jumat (2/10/2015).
Adha melanjutkan, melalui seminar ekonomi berbasis isÂlam tersebut, ia berharap pemÂberdayaan masyarakat kelas menengah kebawah dapat terÂbantu. “Ekonomi islam ini unÂtuk pemberdayaan keuangan di tingkat masyarakat ekonomi lemah,†katanya.
Selain itu, kata Adha, sasaÂrannya sendiri untuk memberiÂkan perhatian lebih kepada para pelaku usaha atau masyarakat yang berpenghasilan rendah. “Selama ini keuangan negara seperti fiskal dan lain-lain yang selalu diperhatikan pemerinÂtah. Sementara ekonomi mikro kurang terperhatikan,†lanjutÂnya.
Meski begitu, lanjut Adha, ekonomi ini memiliki kekuatan yang luar biasa. “Jadi, menurut kami penyeimbang inflasi indoÂnesia yang semakin tinggi kareÂna terpengaruh oleh dolar bisa diantisipasi dengan cara berdayÂakan keuangan atau ekonomi mikro ini di Indonesia,†tandasÂnya.
(Guntur Eko Wicaksono)