BANDUNG, Today – Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman tidak ingin main-main jika tampil di Turnamen Piala Jenderal Soedirman.
Kendati manajemen beÂlum memutuskan tampil di turnamen tersebut, Djanur belum bisa memutuskan terkait siapa saja pemain yang dilibatkan.
Banyak faktor yang harus diperhitungkan, sehingga dirinÂya ogah gegabah dalam menenÂtukan pilihan. Menjaga nama beÂsar Persib menjadi alasan Djanur dirinya tidak asal pilih pemain.
“Saya harus berhitung dulu dan tidak ingin asal-asalan. Malu dong, di turnamen Piala Presiden kita sebagai tim juara, malah nanti jadi pecundang. Jadi belum bisa ngoÂmong apa-apa. Karena saya harus meeting dulu,†ungkap Djanur.
Untuk itu, dalam waktu dekat dirinya segera melakukan pertemuan dengan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat, agar persiapan dalam menghadapi turÂnamen Jenderal Soedirman dapat berjalan dengan lancar.
“Tapi saya juga tidak bisa melarÂang jika ada pemain yang ingin perÂgi. Karena di turnamen sebelumÂnya Piala Presiden kita dapat dari honor setiap pertandingannya. Ya, seperti tarkam lah,†tandasnya.
Sebelumnya, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar telah menyerahkan sepenuhnya kepada Djanur terkait Piala Jenderal SoedÂirman.
Meski begitu, Umuh tak meÂnampik jika dirinya masih menÂginginkan komposisi skuad yang sama seperti kala menjalani turnaÂmen Piala Presiden 2015 yang telah digelar beberapa waktu lalu.
“Termasuk Zulham Zamrun, saya ingin dia tetap sama kita (Persib,red). Tapi dia sudah tidak ada kontrak denÂgan kita. ArtiÂnya kan dia beÂbas seperti pemain lainnya. Kecuali ada tanÂdatangan kontrak sama kita, tidak boleh ke mana pun,†jelasnya.
Persaingan Ketat
Persib Bandung dipilih masuk Grup C Piala Jenderal Sudirman oleh Mahaka Sports yang bermain di Surabaya. Persib satu grup denÂgan SurabaÂya United, Persib Bandung, Pusamania BorÂneo FC, Persela Lamongan, PS TNI.
Mereka saling bunuh dengan empat tim lainnya untuk memÂberebutkan dua slot lolos ke delaÂpan besar.
Dijagokan melenggang mulus ke fase kedua, Djajang Nurjaman mengatakan bahwa timnya tidak lantas bisa santai. Karena menurutÂnya klub lain tetap mempunyai poÂtensi untuk mengancam hegemoni Maung Bandung.
“Sama saja tidak ada tim ungguÂlan, mau masuk di grup mana juga sama berat. Masing-masing grup ada favorit. Mungkin kita diangÂgap unggulan tapi tidak ada yang dianggap enteng dan kita harus kerja keras,†ujar sang pelatih kala dijumpai awak media di Lapangan Sesko AD, Selasa (3/11).
Djanur sendiri menyebut dua tim yang paling mengancam di Grup C adalah Surabaya United dan Pusamania Borneo FC.
Kubu tuan rumah diprediksi jadi lawan paling sulit karena merÂeka diuntungkan dengan status tuan rumah.
Sedangkan Pesut Etam dengan karakter Iwan Setiawan yang geÂmar mengganggu mental lawan juga akan menyulitkan. Serunya persaingan pun disebut Janur berÂlaku di grup lainnya.
“Di grup kita ada Surabaya UnitÂed sebagai tuan rumah ada PusaÂmania Borneo FC yang menyulitÂkan di Piala Presiden kemarin. Kita ingin berbicara di tim, begitu juga di grup yang lain ada Bali United, Semen Padang, Mitra Kukar, PersiÂja Jakarta, sama saja di setiap grup ada kandidat juara yang sudah puÂnya tim yang lengkap,†ujarnya.
Bukan hanya itu, PS TNI yang merupakan bintang tamu di hajatan TNI bersama Mahaka juga disebut pelatih 57 tahun tersebut punya potensi.
Karena banyak mantan pemain U-21 seperti Ravi Murdianto, MaÂnahati Lestusen, Abduh Lestaluhu dan Wawan Febriyanto yang kini banting stir jadi tentara. Itu yang membuat tim tersebut punya kapastitas untuk berbicara banyak.
“PS TNI juga diperkuat banÂyak pemain timnas. Itu makannya mereka jadi tim bagus,†tukasnya.
(Imam/net)