Untitled-18Konflik sampah antara Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok dengan DPRD Bekasi membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut turun tangan. Dibatasi akses truk sampah DKI Jakarta menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang akhirnya dibuka 24 jam.

YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected]

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, membenarkan ada peran Jokowi di tengah kisruh sampah Ahok dan DPRD Bekasi. Kini truk sampah DKI me­lenggang bebas menuju maupun di TPA Bantargebang.

“Yang saya tahu ini ada arahan Pak Presiden ( Jokowi) buat sele­saikan permasalahan. Mungkin lisan, sampaikan ke Kapolda agar membantu sampah Jakarta,” ujar Isnawa di Balai Kota, Jakarta, Senin (9/11/2015).

Pihaknya merasa senang per­masalahan sampah bisa diselesaikan meski ada campur tangan Jokowi. Sebab, tertundanya truk sampah DKI membuat gangguan besar di Ibukota.

Menurut dia, dengan dibukanya jalur Bekasi selama 24 jam, penanga­nan sampah akan semakin dipermu­dahkan. “Baguslah dibuka, maka akan memudahkan pengamatan sampah di Jakarta. Ada gangguan saja, sampai kayak apa di Jakarta,” ujarnya.

Masalah sampah memang mem­buat Ahok geram dan meminta ban­tuan negara selesaikan. Kedekatan dirinya dengan pimpinan negara menjadikan DKI Jakarta seolah pri­oritas utama.

Tuntutan Ahok terkait masalah sampah satu persatu dikabulkan. Per­tama, soal penahanan truk sampah DKI di Cileungsi, Bogor, berakhir mu­lus meski ada kawalan kepolisian.

BACA JUGA :  Baliho di Jalan Raya Sawangan Depok Roboh Diterjang Hujan Deras, Timpa Innova

Selanjutnya, konflik dengan DPRD Bekasi juga membuatnya bisa bernapas lega. Ini setelah Jokowi akhirnya turun tangan.

Temui Walikota Bekasi

Permasalahan pengolahan sampah di Bantargebang yang tak kun­jung usai membuat Pempov DKI dan Pemkab Bogor berencana mengadakan pertemuan dalam bulan ini.

Ahok mengatakan akan mengu­tus Kadis Kebersihan DKI ke Bogor untuk membahas hal tersebut dan dia sendiri akan menemui Wali Kota Bekasi. “Kepala dinas akan bicara­kan. Saya juga mungkin Rabu atau Kamis ketemu Wali Kota Bekasi. Saya sudah hubungin, Wali Kota sudah hubungin. Yang di Bogor tambahan aja, bukan solusi jangka panjang,” ujar Ahok, Senin (9/11/2015).

Seperti diketahui, Pemprov DKI dan Pemkab Bogor akan kembali duduk bersama membahas opera­sional truk sampah yang akan men­uju Bantargebang. Seperti diketahui, warga Cileungsi sempat memblokir jalan yang dilalui truk sampah DKI. Tapi dia belum tahu secara rinci apa saja yang akan jadi bahasan dalam pertemuan itu. Termasuk siapa saja yang menghadiri, apakah Sekda DKI atau Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, yang langsung hadir.

Bogor Hanya Alternatif

BACA JUGA :  Kecelakaan Motor Tercemplung ke Sungai Cilacap, Diduga Hilang Keseimbangan

Ahok juga menegaskan, dirin­ya tak menjadikan tawaran untuk membuang sampah di Kabupaten Bogor sebagai solusi utama penanganan sampah warganya.

Pria asal Belitung Timur itu lebih memilih membangun pengelolaan sampah di pasar-pasar tradisional di Ja­karta. Sebab, pasar banyak menghasil­kan sampah dari aktivitas jual-beli.

“Kepala dinas akan bicarakan. Yang di Bogor tambahan aja, bukan solusi jangka panjang. Solusi jangka panjang kami, saya sudah minta (PD) Pasar Jaya harus bangun pengolahan sendiri di pasar,” ujarnya, Senin (9/11/2015).

Ahok melanjutkan, Pemprov DKI tengah mencari lokasi pasar yang bisa dibangun tempat pengolahan sampah tersebut. Nantinya, proyek ini akan dikerjakan oleh Dinas Ke­bersihan dan PT Jakarta Propertindo ( Jakpro). Dengan begitu, anggaran pengelolaan sampah diharapkan lebih murah.

“Jakpro sudah ditugaskan, Dinas Kebersihan juga udah ditugaskan untuk membangun itu. Karena bagi kami kalau sampah bisa diolah habis di Jakarta, ini akan menghemat uang lebih banyak. Salah satunya (meng­hemat biaya) transportasi,” ucapnya.

Untuk mengurai polemik sampah khususnya yang berkaitan dengan Pemkot Bekasi, suami Veronica Tan tersebut akan bertemu dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. “Mung­kin Rabu atau Kamis ketemu Wali Kota Bekasi. Saya sudah hubungin Wali Kota,” tutur Ahok. (*)

============================================================
============================================================
============================================================