KETIKA Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke bumi, setan sangat bergembira. Mereka bertepuk tangan dan berdansa bahagia kaÂrena berhasil memperÂdaya Adam dan Hawa, sehingga dikeluarkan dari surga nan bahaÂgia, dan jatuh ke bumi dengan penuh derita
Adam dan Hawa tak tinggal diam ketika diturunkan ke bumi. Dikumpulkannya mutia-mutiara kehidupan berupa taubat dan isÂtighfar, ibadah dan pelayanan, ketaatan dan ketawadlu’an untuk kemudian menjadi pribadi yang dimuliakan. Adam dan Hawa tak terhina dengan satu kesalahan, tak disalahkan oleh anak keturunannya, bahkan menjadi mulia dan dikenang karena keseriusannya bertaubat dan memohon ampunan Tuhannya.
Pertanyaannya adalah mutiara apa saja yang telah kita kumpulkan selama tenggelam dalam dunia ini? Kalau tak ada yang dikumÂpulkan kecuali sampah dan bangkai, lalu apa yang bisa diharapkan membahagiakan kita? Setan akan terus berdansa dan bertepuk tanÂgan di atas kegagalan kita menjadi manusia yang menemukan mutia-mutiara kehidupan.