KEGELISAHAN, keÂcemasan, ketakutan dan dendam kesumat sesungguhnya hadir di benak pikiran dan hati kaÂrena kurang utuhnya ketawakkalan, kepercayaan, dan keyakinan. Ada ruÂang kosong di hati, tempat bersemayam tipu dayanya, yang menutupi sinar keyakinan.
Sang bijak mengusulkan dua hal pokok yang harus dilakukan untuk menghindari tumÂbuhnya keraguan di hati. Pertama, memperÂbanyak tobat, untuk tetap menjaga kebersiÂhan hati dan memagari hati dari serangan rasa ragu. Kedua, jangan pernah menunda-nunda niat kebaikan yang hadir dalam hati kita. Jangan berikan kesempatan pada rasa ragu unÂtuk membelokkan atau mengubahnya.
Dua hal tersebut sangat penting bagi kita untuk selalu berkumpul dengan ahli ilmu, ahli ibadah dan ahli kubur. Berkunjung ke kuburan itu penting agar kita selalu ingat bahwa hidup di dunia ini berbatas. Nyawa kita tak sama dengan kartu simcard handÂphone yang bisa diisi ulang setiap habis atau memasuki masa tenggang.