WAJAH Dikta, vokalis Yovie & Nuno belakangan ini sering terlihat di layar kaca. Namun penampilan Dikta di layar kaca setiap akhir pekan bukan untuk bernyanyi bersama band-nya, melainkan beradu akting dengan artis lain. Namun siapa yang menyangÂka pria kelahiran 10 Januari 1986 ini berguru akting pada seorang supir angkot, padahal sopir angkot bukanlah profesi sopir yang tidak memiliki korelasi dengan dunia akting.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Pemilik nama asli Pradikta Wicaksono itu tenÂgah disibukkan sebuah serial televisi ber-genre musikal. Kendati akting merupakan hal baru bagi Dikta yang terbiasa menyanyi, ia menÂgaku tak mengalami masalah besar. “Saya tertarik di dunia akting. Menurut saya itu menantang,†kata Dikta saat mengisi acara Y PROJECT SMA Regina Pacis.
Lompatan karier yang Dikta lakukan tak hayal membuatnya banyak menerima komentar dari orang lain. Tak sedikit pula yang meremehkannya. Namun pria berkacamata ini menanggapinya dengan enteng.
“Saya tidak harus jadi aktor buat akting. Secara tiÂdak sadar saat menirukan siapa pun, itu juga akting. Kita semua aktor dan aktris yang hebat. Termasuk tuÂkang ojek dan sopir angkot,†ucapnya.
Dikta mengaku salut dengan kemampuan akting para sopir angkot ini. Setelah menekan klakson denÂgan membabi-buta, misalnya, wajah mereka tetap kaÂlem. “Menurut saya, supir angkot adalah aktor yang paling hebat,†kata Dikta sambil berusaha memuji.
Pemuda yang pernah menjadi atlet tenis itu menÂgaku, memang suka mengamati ekspresi orang denÂgan sangat detail. “Kalau Anda tertawa, saya bisa tahu alis mana yang naik. Saya sedetail itu,†ujar Dikta menÂcontohkan.
Anehnya, ketika menonton film Dikta justru tak mengamati ekspresi para aktor. Ia lebih suka memÂperhatikan suasana di belakang sang aktor. Baik menÂgamati ekspresi sampai latar pengambilan aktor, seÂbenarnya bekal bagus untuk memulai berakting. Dikta tak ingin jadi aji mumpung. Ia mau serius menekuni aktingnya.