JAKARTA, TODAY — Mulai awal Desember 2015 ini, KementeriÂan Perhubungan (Kemenhub) menghidupkan dan mengoperasikan kembali perjalanan Kereta Api Listrik (KRL) jalur Stasiun Kota-Stasiun Tanjung Priok yang berhenti sejak 1989. Bertindak sebagai operaÂtor kereta ialah PT KAI ComÂmuter JabodeÂtabek (KCJ).
Dengan adanya KRL ini, warga yang tinggal di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) bisa menjangkau wilayah Ancol dan Tanjung Priok dengan biaya hanya Rp 7.000 sekali jalan. KRL rute Kota-Tanjung Priok akan berhenti di Stasiun TanÂjung Priok, Stasiun Ancol, StaÂsiun Kampung Bandan, dan Stasiun Kota.
Harga tiket KRL Kota-Tanjung Priok sama saja dengan KRL lainnya, yakni dihitung Rp 2.000 per 25 km. Dengan harga tiket dari Bogor ke Kota sebesar Rp 5.000, dan tiket dari Kota ke Ancol atau Priok sebesar Rp 2.000, maka total harga tiket dari Bogor sampai Priok hanya Rp 7.000. Demikian juga dari Depok, Tangerang, dan Bekasi. “Ini sama dengan tiket KRL biasa, tinggal hitung jarak sekian kilometer saja,†kata Dirjen PerkereÂtaapian Kemenhub, Hermanto DwiatÂmoko, usai uji coba KRL Kota-Tanjung Priok di Stasiun Tanjung Priok, JakarÂta, Senin (23/11/2015).
KRL ini, lanjut Hermanto, akan bermanfaat bagi masyarakat JaÂbodetabek, terutama warga yang bekerja di sekitar area Pelabuhan Tanjung Priok. “Nanti dari Bogor, Tangerang, masyarakat bisa ke sini melalui (Stasiun) Kota. Pegawai-pegawai pelabuhan bisa mengguÂnakan kereta ini,†ujar Hermanto.
Bila permintaan masyarakat tinggi, rute KRL dari atau ke Stasiun Tanjung Priok akan diperluas samÂpai ke Cikarang dan Karawang yang merupakan kantong-kantong pekerÂja pelabuhan. “Kalau ada demand dari Cikarang, Karawang, nanti bisa masuk sini,†ucapnya.
Kemarin, Kementerian PerhubunÂgan (Kemenhub) dan PT KAI CommutÂer Jakarta (KCJ) melakukan uji coba kereta api listrik (KRL) jurusan Stasiun Kota-Stasiun Tanjung Priok. Uji coba ini dilakukan sebagai persiapan untuk menghidupkan kembali (reaktivasi) jalur KRL Kota-Tanjung Priok yang sudah mati sejak 1989 atau selama 26 tahun. Kemenhub menargetkan jalur tersebut bisa beroperasi kembali pada Desember 2015. “Kalau ini (persiapan) sudah beres, awal Desember bisa muÂlai beroperasi,†kata Hermanto DwiatÂmoko, usai uji coba di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Hermanto meminta PT KAI dan anak usahanya, PT KCJ, segera membersihkan jalur KRL Kota-Tanjung Priok dari rumah-rumah liar, pepohonan, dan pintu-pintu perlintasan liar yang mengganggu dan membahayakan keselamatan perjalanan KRL. “PT KAI nanti akan membereskan, sudah bisa dilihat mana saja yang mesti dibereskan. Rumah-rumah liar, pohon, maupun pintu perlintasan,†ucapnya.
Pihaknya belum dapat memasÂtikan berapa jumlah armada kereta dan jadwal keberangkatan untuk jalur Kota-Priok. Semuanya, lanjut Hermanto, tergantung kesiapan KCJ sebagai operator. KRL Kota-Tanjung Priok nantinya saat beroperasi akan berhenti di 4 stasiun di antaranya Stasiun Tanjung Priok, Stasiun AnÂcol, Stasiun Kampung Bandan, dan Stasiun Kota. “Kira-kira 8 km, berÂhenti di Kampung Bandan dan AnÂcol,†tutupnya.
(Yuska Apitya Aji)