BOGOR TODAY- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menyatakan Kota Bogor dalam fase krisis tenaga medis. Total medis resmi yang terdaftar di Kota Bogor hanya berjumlah 500 an personil. Angka ini adalah kalkulasi dari tenaga administrasi medis, per­awat, dokter dan bidan.

“Jauh sekali. Jauh dari ekspektasi kami. Makanya per tahun kami aju­kan penambahan tenaga medis. Tapi, kembali ke soal acc dari Kementerian PAN-RB,” kata Sekretaris Dinkes Kota Bogor, Dede Rukasa, kemarin.

BACA JUGA :  Jadi Ujung Tombak Jaga Lingkungan, Dedie Rachim Ajak RW se-Kota Bogor Gali Potensi Wisata Wilayah

Dede mengatakan, jumlah per­bandingan kebutuhan medis dengan jumlah SDM sangat jauh dari kata ideal. “Itu bisa dihitung sendiri. 500 orang menangani 1, 5 juta jiwa warga,” kata dia.

Soal infrastruktur, Dede men­gatakan, pihaknya menyiagakan empat Puskesmas rawat inap yang beroperasi selama 24 jam. “Tahun depan ada penambahan satu unit di Pulo Armin dan satu lagi di Tajur. Kami targetkan ada enam puskes­mas berpelayanan rawat inap. Den­gan konsentrasi satu kecamatan satu unit,” tandasnya.

BACA JUGA :  Kompetisi Mobil RC, Salurkan Hobi di Bulan Ramadan

(Yuska Apitya Aji/*)

============================================================
============================================================
============================================================