BOGOR TODAY – Untuk memberikan pendidikan politik kepada pemilih muda, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor melakukan sosialisasi denÂgan cara baru, yakni mengadakan lomÂba debat kepemiluan dan demokrasi tingkat mahasiswa se-Bogor Raya, SeÂlasa (10/11/2015) pagi.
Peserta yang mengikuti lomba deÂbat ini didominasi dengan peserta kamÂpus dan organisasi kemahasiswaan inÂtra atau ekstra kampus, mereka semua dibagi menjadi delapan tim. Dengan satu timnya terdiri dari tiga orang maÂhasiswa. Yaitu, Mapancas, KAMMI, dan KMNU IPB yang merupakan tim dari organisasi ekstra kampus, sementara untuk kampus yang lolos IPB, UNIDA, STIKOM, UIKA, dan UNB.
Sebelumnya ada 15 tim, namun dilakukan seleksi dengan karyaa tulis atau makalah pada tanggal 2 November 2015. Saat ini tengah dilakukan babak penyisihan, dan untuk penentuan fiÂnal akan diadakan pada 19 November 2015.
Ketua KPU Kota Bogor, Undang Suryatna, mengatakan, ada empat tema dalam debat, yaitu pilkada serenÂtak secara nasional, pilkada pasangan calon tunggal, ketiga pembatasan dana kampanye pasangan calon dan calon mantan narapidana dalam pilkada. “Semua yang mengikuti lomba debat ini, diambil dari karya tulis mahasiswa yang lolos seleksi,†ujarnya, di Kantor KPU Kota Bogor, kemarin.
Undang juga menjelaskan, ini bisa meningkatkan pemahaman dan tingkat kritis mahasiswa dalam pemilu. Selain itu paling penting adalah menambah minat para pemilih muda yang bisa menekan golonan putih (golput). “DiÂharapkan mahasiwa yang paham dan mengerti bisa mensosialisasikan ke teÂmannya,†kata dia. “Selain itu KPU akan dapat masukan dari hasil debat ini, ini juga bisa membuat pemilihan lebih teratur,†tambahnya.
Masih kata Undang, untuk Juri ini dari komisioner KPU yang akan meniÂlai bagaimana mereka beragumentasi untuk mempertahankan pendapatnya. “Bagaimana mereka bisa membuat contoh kasus yang terjadi pada empat tema yang diusung. Harus ada contoh kongkrit dari yang sudah terjadi, merÂeka telah diberikn materi tentang KPU se-Indonesia. Kasus-kasus yang terjdi seperti calon tunggal, di Kabupaten TaÂsik, Kabupaten Blitaar dan Kabupater Timor Tengah Utara,†tuturnya.
Menurut Undang, untuk pemilih pemula sudah dilakukan cerdas cermat, sehingg dengan tingkatan lebih tinggi dilakukan debat. Ini membuat kelemaÂhan yang ada menjadi diperbaiki. “Kami bisa melakukan langkah antisipasi menutupi kelemahan, diyakini pilkada Juni 2018 akan lebih kondusif dan terÂencana,†tuntasnya.
(Rizky Dewantara)