Kuntoro Mangkusubroto, Menteri Pertambangan era Presiden Soeharto, akhirnya diangkat seÂbagai Komisaris Utama PT PLN (Persero). Pengangkatan Kuntoro dikukuÂhkan mealui SuÂrat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Marini SoÂemarno, Selasa (10/11/2015) kemaÂrin.
Manta Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Indonesia (UKP4) era Presiden Susilo Bambang YudhoyÂono (SBY) ini mengganÂtikan posisi Chandra M. Hamzah yang diberhentikan, setelah menjabat komut belum geÂnap satu tahun.
Penyerahan SK dilakukan dan diwakili oleh Deputi Bidang UsaÂha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata, Edwin Hidayat Abdullah di Lantai 9 Kantor Kementerian BUMN, JaÂkarta, Selasa (10/11/2015).
Edwin menjelaskan, penunjuÂkan Kuntoro secara resmi dilakuÂkan pasca keluarnya hasil penilaian dari Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden Joko WidoÂdo (Jokowi). “Kalau Komut itu haÂrus melalui proses TPA, yang diketÂuai Presiden,†kata Edwin.
Edwin membenarkan Kuntoro tidak bisa hadir pada acara penyÂerahan SK tersebut. “Yang pentÂing ada yang mewakili, beliau sedang di luar negeri, sudah ada pemberitahuan,†jelasnya.
Selain menunjuk Kuntoro, Kementerian BUMN juga menÂgangkat Dirjen Ketenagalistrikan ESDM Jarman, sebagai KomisaÂris PLN menggantikan posisi Sumanggar Milton Pakpahan.
“Kalau komisaris memang kita melihat ada kebutuhan unÂtuk diwakilkan oleh regulator maka setelah rapim menteri meÂmutuskan Pak Jarman,†jelasnya.
Seperti diketahui, Kuntoro sudah berpengalaman di pemerÂintahan dan pernah menjadi Dirut PLN. Kuntoro kelahiran Purwokerto, 14 Maret 1947, merupakan Mantan Menteri Pertambangan dan Energi IndoÂnesia (sekarang ESDM) zaman Presiden Soeharto, Mantan Dirut PLN 2000-2001 zaman Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Indonesia (UKP4) zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(Alfian M|net)