PERINGATAN Hari Pahlawan 10 November di SMA Kosgoro Bogor terasa spesial. Pasalnya, saat upacara untuk mengenang jasa pahlawan kemerdekaan Indonesia ini, dihadiri Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto yang bertindak sebagai pembina upacara.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Definisi pahlawan bagi sang walikota adalah seseorang yang telah membaktikan dirinya kepada masyarakat, bangsa dan negara. Serta, pantang meÂnyerah dalam menggapai cita-cita muÂlia hingga rela berkorban tanpa pamrih demi kepentingan yang lebih besar.
“Pahlawan itu banyak. Ada pahlaÂwan nasional, pahlawan revolusi, kemÂanusiaan dan pahlawan tanpa tanda jasa. Nah, semua orang juga punya pahlawan untuk dirinya sendiri. Untuk saya sendiri, ‘my father is my hero’. Ayah adalah panutan dan idola saya,†kata Bima.
Menurutnya, banyak pahlawan yang dapat diteladani oleh masyaraÂkat dan siswa-siswi Kosgoro. Seperti Ir Soekarno yang rela berkorban demi kemerdekaan Indonesia meski ia harus dipenjara, disiksa bahkan diasingkan.
“Hasil perjuangan beliau kini bisa kita nikmati. Nah, tugas kita sekarang melanjutkan perjuangan tersebut denÂgan sebaik-baiknya lewat apa yang bisa kita lakukan,†tandasnya.
Bima Arya meminta anak-anak SMA Kosgoro menyiapkan masa deÂpannya dari sekarang. Melihat tantanÂgan yang semakin berat, maka bagi yang tidak mempersiapkan diri, hamÂpir dipastikan hidupnya akan galau atau hidupnya akan susah. Baginya, masa depan hanya dimiliki oleh orang-orang yang menyiapkan dirinya dari sekarang.
Suami dari Yane Ardian ini berÂpesan, warga Kosgoro untuk bahu-membahu bersatu padu mewujudkan mimpi menjadikan Bogor kota yang religius, nyaman, bebas kemacetan, bebas tawuran, bebas narkoba.
Sementara Kepala SMA Kosgoro Tri Atmojo mengemukakan, tema “PahlaÂwanku Idolaku†diangkat untuk mengÂingatkan kembali kepada guru dan siswa sebagai penerus cita-cita bangsa, bahwa perjuangan yang telah dibanÂgun harus dilanjutkan tidak boleh diluÂpakan sampai kapanpun.
Kepala Bidang Pendidikan MenenÂgah (Kabid Dikmen) pada Dinas PenÂdidikan Kota Bogor, Jana Sugiana mengingatkan kepada seluruh peserta upacara bahwa kemerdekaan yang kita peroleh saat ini adalah hasil perjuanÂgan para pahlawan dengan mengorÂbankan harta, jiwa dan raga, bukan merupakan pemberian. Begitu besar jasa para pahlawan, untuk itu jangan melupakan jasa para pahlawan, seperti yang pernah diungkapan Bung Karno “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlaÂwannya.â€
“Kita perlu mengenang dan mengÂhargai perjuangan, pengorbanan para pahlawan dan pemimpin bangsa yang menjadi simbol negara Indonesia. Itulah sebabnya, sejarah bangsa ini telah mendokumentasinkan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah “hadiah†dari bangsa lain, melainkan hasil perjuangan dan pengorbanan jiwa, raga dan harta para syuhada pejuang “fouding fathersâ€,†ungkapÂnya.
Sebagai anggota bangsa dan warga negara Indonesia, masih kata dia, harÂus menyadari akan tanggungjawab kita untuk meneruskan perjuangan dengan melakukan tindakan-tindakan yang positif seperti, bagi para pelajar denÂgan belajar giat untuk meraih cita-cita mewujudkan warga bangsa yang cerÂdas dan berkarakter. Para siswa henÂdaknya tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan tidak melakuÂkan perbuatan-perbuatan yang meruÂgikan masyarakat, negara dan orang tua, seperti menghindari perbuatan fandalisme, tidak melakukan perkelaÂhian antar pelajar, anti narkoba, anti kekerasan dengan tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. (*)