BOGOR, TODAY – Dinas Tata Ruang dan Pertanahan (DTRP) Kabupaten Bogor belum menerima pengajuan revisi siteplan Sirkuit Internasional Sentul dari PT Sirkuitindo Sarana Utama selaku pengelola dan pemegang hak master plan, PT Tridaya Semesta sebagai syarat jadi penyelenggara balap motor kelas dunia, MotoGP 2017 mendatang.

Kasi Teknik Pemanfaatan Ruang pada DTRP, Eka Warto menyampaikan, siteplan belum bisa diproses lantaran belum ada kerjasama yang jelas antara Sirkuitindo dan Tridaya. Karena menurutnya, hanya PT Tri­daya Semesta yang berhak mengajukan revisi siteplan.

“Kalau kami di DTRP siap membantu. Tapi, sampai saat ini, mereka baru menyampaikan permohonan dukungan kepada bupati bahwa mereka akan menggelar hajatan besar,” ung­kap Eka, Senin (23/11/2015).

Eka menambahkan, PT Sirkuitindo Sarana Utama bisa saja mengajukan siteplan, asalkan ada disposisi dari PT Tridaya.

“Gampang kok sebenarnya. Itu tinggal kes­epakatan saja antara dua pimpinan perusahaan itu. Kalau yang menyampaikan PT Sirkuitindo, kami tidak bisa proses karena kan pemegang hak masterplannya PT Tridaya,” kata dia.

Mengingat penyelenggara MotoGP, Dorna memberi tenggat penyerahan siteplan ini pada akhir November, Eka meyakinkan jika revisi siteplan paling lama hanya memakan waktu 14 hari kerja. Tapi, sesuai Standar Operasional (SOP) bisa selesai 10 hari.

BACA JUGA :  Berbagi Kebahagiaan, JJB Bagikan Takjil Gratis Ke Pengendara

“Kami juga pernah minta ke Pak Tinton (Direktur PT Sirkuitindo, red) draf desain sirkuitnya seperti apa. Tapi sampai sekarang kan belum ada. Kan kalau ada, paling hanya tinggal menunggu kerjasama dua perusahaan itu,” tegasnya.

Bupati Bogor, Nurhayanti pun tidak mau ambil pusing dengan mandeknya revisi siteplan ini. Ia mengaku telah menyerahkan sepenuhnya kepada DTRP dan meyakini Sentul akan menghasilkan pemasukan yang besar bagi Kabupaten Bogor.

“Mungkin ada beberapa persyaratan yang be­lum dipenuhi. Tapi saya sudah delegasikan DTRP untuk melaksanakan tugas sesuai pedoman. Kami Pemkab Bogor mendukung kok. Karena di Sentul akan menggelar event kelas dunia,” kata Nurhayanti.

Sebelumnya, Tinton Soeprapto mengaku revisi siteplan telah diserahkan ke Dinas Tata Ruang dan Pertanahan (DTRP) Kabupaten Bo­gor. Revisi siteplan sebagai syarat menjadi tuan rumah ajang MotoGP 2017 mendatang.

“Kami ikuti aturan yang ada. Karena renovasi sirkuit harus disertai dengan revisi siteplan. Nah, itu semua sudah kami tempuh, sekarang tanyakan ke DTRP kapan siteplan yang ajukan disetujui,” ujar Tinton akhir pekan lalu.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Terima Kunjungan Spesifik Komisi II DPR RI Bahan Program PTSL Bagi Masyarakat

Mantan pebalap nasional ini menambah­kan, pihak penyelenggara MotoGP, Dorna memberi target bahwa sirkuit yang terletak di Kecamatan Babakanmadang ini harus selesai direnovasi sebelum tahun 2016 berakhir.

Ayahanda dari Ananda Mikola dan Moreno Soeprapto ini pun meyakinkan jika renovasi Sirkuit Sentul tidak hanya menguntungkan pen­gelola sirkuit. Namun, Pemkab Bogor pun akan kebagian untung khususnya dari sektor pajak hiburan dan lainnya.

“Bogor juga jadi bisa terekspose oleh dunia luar. Makanya kami minta revisi siteplan yang kami ajukan segera rampung termasuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB) serta izin lainnya, karena MotoGP ini hajatan nasional dalam men­dukung upaya pemerintah mendongkrak kun­jungan wisatawan mancanegara,” terangnya.

Tinton pun tetap akan melaksanakan renovasi meski ada izin yang belum diterbit­kan. Menurutnya, jika menunggu semua izin terbit, akan mengganggu jadwal yang telah ditetapkan.

“Gelaran MotoGP ini bukan hanya mem­bawa nama baik Kabupaten Bogor saja, tapi nama Indonesia yang dipertaruhkan,” tukasnya.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================