Shell Indonesia resmi memÂbuka pabrik pelumas baru di Marunda Center, Bekasi. Pabrik tersebut berdiri di atas lahan seluas 75 ribu meter perÂsegi atau setara dengan 10 kali luas lapangan sepak bola. Ini meruÂpakan pabrik pelumas terbesar di Indonesia.
Pabrik ini mampu memprodukÂsi hingga 136 juta liter setara denÂgan 120 ribu ton pelumas setiap tahunnya. Kapasitas sebanyak itu dapat dipakai untuk mengganti oli pada lebih dari 460 ribu unit sepeda motor atau sekitar 90 ribu unit mobil per hari.
Teknologi pencampuran, pengiÂsian, dan pengemasan pabrik baru ini terotomatisasi dan dilengkapi juga dengan sistem pengendalian kualitas ketat yang menguji peluÂmas di setiap tahapan produksi. Tujuannya untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi Shell. Pabrik juga dilengkapi dengan laboraturiÂum kelas dunia khusus untuk penÂgujian pelumas.
“Berdirinya pabrik ini adalah bukti kepercayaan kami terhadap kekuatan pasar pelumas di negara ini. Indonesia adalah pasar peluÂmas terbesar di Asia Tenggara dan salah satu mesin penggerak indusÂtri pelumas di kawasan, bersama Tiongkok dan India,†ujar Wakil Presiden Eksekutif Shell LubriÂcants, Mark Gainsborough, dalam sambutannya saat peresmian pabrik di Marunda Center, Bekasi, Kamis (5/11/2015).
Pabrik ini, sambungnya, juga ditujukan untuk memenuhi kebuÂtuhan konsumen Indonesia akan pelumas berkualitas tinggi. “SeÂlama beberapa tahun terakhir perÂekonomian Indonesia bertumbuh pesar dan pelumas merupakan komponen vital dalam mewujudÂkan ambisi pertumbuhan negara ini hampir di segala sektor,†ucapÂnya.
Sementara itu, Presiden DirekÂtur Shell Indonesia Darwin Silalahi menambahkan bahwa berdirinya pabrik baru ini merupakan benÂtuk komitmen dalam penerapan strategi untuk lebih dekat dengan pelanggan di Indonesia. “Di sampÂing itu, investasi ini merupakan realisasi dari misi dan visi kami unÂtuk mendorong kemajuan IndoneÂsia,†kata Darwin.
Di pabrik pelumas baru ini akan diproduksi merek pelumas unggulan Shell seperti Shell Helix (oli mesin kendaraan penumpang), Shell Advance (oli sepeda motor), Shell Rimula (oli mesin kelas beÂrat), Shell Spirax (oli transmisi), dan berbagai pelumas industri lainnya.
Dengan kapasitas produksi sebesar itu, pabrik ini menÂjadi yang terbesar diantara 20 pabrik pelumas di Indonesia saat ini. Nilai investasi yang digelontorkan untuk membanÂgun pabrik ini mencapai USD 132 juta alias Rp 1,7 triliun.
“Kami sampaikan apresiasi pada Shell Indonesia yang dapat mewujudkan investasi pabrik pelumas kelas internaÂsional. Ini pabrik pelumas Shell pertama di Indonesia, ke-6 di Asean. Nilai investasinya US$132 juta. Ini terbesar di InÂdonesia,†kata Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, Harjanto, dalam sambutannya saat peresmian Pabrik PeluÂmas Shell di Marunda, Bekasi, Kamis (5/11/2015).
Harjanto menuturkan, saat ini terdapat 20 pabrik pelumas di seluruh Indonesia dengan toÂtal kapasitas produksi mencaÂpai 1,8 juta kiloliter (KL) per taÂhun. Permintaan pelumas pun terus meningkat karena berÂtambahnya jumlah kendaraan bermotor, industri manufaktur, dan pembangkit listrik.
Tapi sayangnya dari total kebutuhan pelumas sebanyak 1,8 juta KL per tahun, baru 850 ribu KL yang dipasok dari dalam negeri, sisanya pelumas impor. Total nilai pelumas yang diimpor Indonesia tahun lalu USD 355 juta, sementara ekÂspornya baru USD 87 juta.
Sebagian besar bahan peÂlumas msh impor, jadi forluÂmasinya terbatas. Kemenperin akan memfasilitasi dlm rangka mengantisipasi peningkatan kebutuhan pelumas di masa mendatang.
Karena itu, berdirinya pabrik pelumas baru milik Shell ini dapat mengurangi impor pelumas. “Diharapkan pabrik pelumas baru ini bisa meningkatkan devisa, menguÂrangi impor pelumas,†ucap Harjanto.
(Alfian Mujani|detik)