BOGOR, TODAY – Puluhan korban puting beliung di Desa Ciomas Induk, Kecamatan Ciomas harus berhutang ke toko bangunan untuk merehabilitasi rumahnya yang rusak diterjang angin. Pasalnya bantuan yang diÂjanjikan Pemerintah Kabupaten Bogor belum juga turun.
“Sebelumnya kami sempat senang, karena ada janji dari Pemerintah Kabupaten Bogor yang akan membantu biaya rehabilitasi rumah kami yang rusak, tapi nyatanya dua pekan setelah kejadian, bantuan yang dijanÂjikan itu tak kunjung turun,†keluh Muhayat, warga yang rumahnya rusak berat, Senin (16/11/2015).
Padahal, satu hari pasca bencana, sejumÂlah petugas dari Badan Penanggulangan BenÂcana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor telah mendata dan memverifikasi rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan baik seÂdang maupun berat.
“Bantuan itu sangat kami harapkan. KareÂna ditengah ekonomi yang sulit ini, boro-boro kami punya uang untuk memperbaiki rumah, sehingga bantuan biaya dari pemkab itu sanÂgat kami nantikan,†ujarnya.
Kepala Desa Ciomas Induk, Jaja Ghojali membenarkan warganya yang menjadi korÂban terjangan angin pada Jumat 30 Oktober lalu sering menanyakan bantuan dari pemkÂab. “Hampir setiap hari ada saja, warga yang datang ke kantor desa menanyakan bantuan pemkab kapan cair,†katanya.
Menurut Jaja, lantaran belum ada kepasÂtian waktu, pemerintah desa terpaksa ngÂutang bahan bangunan kesejumlah toko maÂterial. “Ya, walau pun kami belum tahu berapa bantuan yang akan diterima para korban, tapi kami memberanikan diri ngambil bahan banÂgunan senilai Rp 8 hingga Rp 10 juta untuk delapan kepala keluarga,†ungkapnya.
Kepala Bidang Logistik pada Badan PenÂanggulangan Bencana Daerah Ma’mur, ketika dikonfirmasikan menjelaskan bantuan untuk rehabilitasi rumah yang rusak kena terjangan angin putting beliung akan cair dalam waktu dekat ini.
“Kami minta para korban bersabar, kareÂna proses pencairan tidak bisa cepat seperti yang kita inginkan, karena sebelum uang banÂtuan itu cair, kami memastikan data yang maÂsuk itu tidak keliru, agar kedepannya tidak jadi temuan BPK,†kilahnya.
Ma’mur menjelaskan bantuan yang akan diberikan nilainya bervariasi. Untuk rumah yang kerusakannya berat bantuan rehabnya berkisar antara Rp 5 hingga Rp 7, 5 juta, seÂmentara yang rusak sedang Rp 3,5 hingga Rp 5 juta.
“Nilai bantuan itu ditentukan berdasarÂkan hasil estimasi atau perhitungan yang diÂlakukan tim survey lapangan. Nah untuk merÂingankan beban, kami berharap pelaksanaan rehabilitasi dilakukan secara gotong royong,†pungkasnya.
(Rishad Noviansyah)