MEMBUANG duri di tengah jalan unÂtuk menyelamatkan para pejalan kaki, itu amal yang berpahala besar. Membuang duri di tengah jalinan persahabatan untuk menyelamatkan para memilik hati dari amarah, adalah suatu amal ibadah yang paÂhalanya lebih besar lagi.
Duri di tengan jalinan persahabatan adaÂlah prasangka buruk dan gibah, iri hati dan dengki, fitnah dan provokasi, serta celaan, hinaan dan kebencian. Barang siapa yang mampu membuang duri persaudaraan dan persahabatan untuk dirinya dan orang lain, maka dialah sang lentera yang layak untuk diikuti. Dialah guru kehidupan.
Yang menyedihkan adalah mereka yang memelihara duri itu di tengah jalan lalu lalang manusia. Yang paling nista dan menyakitkan adalah para pemimpin yang menanamkan duri di hati orang yang dipimpin. Mereka yang dibesarkan sebagai pembesar tapi ternyata melukai hati orang-orang yang memÂbesarkannya dengan pengkhianatan janji yang dibungkus indah bagai kado ulang tahun. (*)