BOGOR, TODAY — Setelah menetapÂkan Kejadian Luar Biasa (KLB), Institut Pertanian Bogor (IPB) membentuk tim kerja khusus penÂanggulangan penyebaran virus Hepatitis A di lingkungan kamÂpus. Hingga Jumat(11/12/2015), tercatat sudah ada 29 mahasiswa yang terjangkit. Angka ini dipreÂdiksi bakal bertambah mengÂingat kondisi cuaca yang tak menentu.
Tim khusus ini diÂtugaskan memberikan sosialisasi kepada mahasiswa yang berada di asrama mahasiswa, sebagai langkah cepat tanggap penyeÂbaran virus ini.
Dosen DeparteÂmen Gizi MasyaraÂkat, Fakultas EkoloÂgi Manusia (Fema) IPB, Dr. Naufal mengatakan, virus hepatitits A sangat mudah menyeÂbar. Karena itu, tindakan penceÂgahan dapat dilakukan dengan memperhatikan kebersihan diri dan kebersihan makanan.
“Yang pertama adalah kebersiÂhan diri, biasakan mencuci tangan memakai sabun dan menjaga keÂbersihan kamar mandi. SelanjutÂnya adalah kebersihan makanan. Bisa jadi mahasiswa yang terkena hepatitis memakan makanan yang tidak bersih,†katanya.
Penanggulangan virus ini, lanjutnya, dapat juga dilakuÂkan dengan vaksinasi. Namun metode ini cukup mahal dan ketÂerbatasan untuk mendapatkan vaksin. Hal paling penting adalah pemilihan makanan yang bersih. “Karena virus ini akan mati di suhu lebih dari 85 derajat celcius, sehingga pilihlah makanan yang dimasak dengan matang dan disajikan masih dalam keadaan panas,†katanya.
Kewaspadaan lain adalah kontaminasi virus hepatitis juga bisa lewat air. Karena itu, pilih air yang bersih. Kalau pun di tempat makan, ia menyarankan pesanlah minuman panas yang kita yakin dia sudah betul-betul dimasak. Menurut Naufal, iniÂlah pentingnya sosialisasi hepaÂtitis ini.
Ia menyarankan, pengelola Asrama IPB menggalakkan kegÂiatan bersih lorong, kamar, dan toilet. Pemeriksaan kesehatan kepada mahasiswa akan dilakuÂkan secara gratis selama tiga hari (11-13/12) di Graha Widya Kampus Dramaga.
“Jumlah mahasiswa yang terjangkit hepatitits A belum dikÂetahui secara pasti, hingga saat ini terus dilakukan penelusuran mahasiswa yang terkena penyaÂkit ini,†kata Humas IPB dalam keterangan tertulis, Jumat (11/12). Sementara, sudah 29 mahasiswa yang dinyatakan mengidap peÂnyakit itu.
IPB menolak bila penyebaran virus hepatitis ini disebut wabah, melainkan baru sebatas KLB di lingkungan kampus. Untuk menÂgatasi masalah ini, IPB berinisiÂatif dengan segera membentuk ‘Kelompok Kerja (Pokja) PenceÂgahan dan Penanggulangan HepÂatitis di Lingkungan IPB’.
Pokja ini terdiri dari berÂbagai aspek diantaranya, SeaÂfast Center (aspek food safety), Fakultas Kedokteran Hewan (asÂpek zoonosis dan kesehatan maÂsyarakat), Departemen Gizi MaÂsyarakat (aspek gizi), Direktorat Pengembangan Bisnis (aspek pengelolaan kantin di lingkungan IPB dan sekitarnya). Selain itu, IPB melibatkan organisasi kemaÂhasiswaan secara aktif.
“Selain itu, IPB secara aktif berkoordinasi dengan Dinas KeÂsehatan (Dinkes) Kota dan KabuÂpaten Bogor untuk melakukan tindak lanjut secara komprehenÂsif.†Secara khusus, Poliklinik IPB melakukan langkah koordinatif untuk penanganan kasus ini.
IPB sejauh ini juga telah melakukan pendataan mahaÂsiswa yang diduga terjangkit hepatitis. Sosialisasi kepada maÂhasiswa IPB mengenai gizi seimÂbang, keamanan pangan, profil kantin IPB, serta tindakan kuratif dan preventif hepatitis.
Sementara itu, Bupati BoÂgor Hj Nurhayanti menyatakan, Dinkes Kabupaten Bogor melakuÂkan sosialisasi kepada seluruh mahasiswa IPB mulai 10 hingga 14 Desember tentang gizi seimÂbang, keamanan pangan, profil kantin IPB dan hepatitis dari sisi preventif dan kuratif.
“Hari ini (kemarin, red) sosiaÂlisasi tentang sanitasi lingkungan dan penyediaan pangan higineÂnis untuk seluruh pengelola kanÂtin. Saya perintahkan juga untuk berkoordinasi dengan camat, kepala desa, kepolisian dan RT/RW,†ujar Nurhayanti.
Yanti mengimbau mahasiswa agar segera melaporkan jika mendapati temannya memiliki ciri-ciri hepatitis. Seperti deÂmam, mual, pusing, dan putih mata berwarna kuning.
“Tapi, dari hasil rapat koorÂdinas dengan berbagai pihak terkait, ini bukan sebuah wabah, namun Kejadian Luar Biasa. Dan 99 persen pengidap Hepatitis A dapat sembuh sempurna,†pungÂkasnya.
(Rishad Noviansyah|
Yuska Apitya)