JAKARTA, Today — Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal ReÂserve (The Fed) rencananya akan mengumumkan kenaikan suku bunga pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
Apabila The Fed memastikan untuk menaikkan suku bunga, nilai tukar rupiah diperkirakan akan sulit untuk kembali ke level Rp13.800 per USD dalam waktu dekat. Pasalnya, dengan kenaikan suku bunga ini akan menyebabÂkan USD kembali menguat.
Kepala Riset NH Korindo SecuÂrities Indonesia Reza Priyambada menyatakan, kenaikan suku bunga The Fed akan memberikan barÂgaining power pada USD. Sehingga, arus dana yang masuk kembali ke Amerika Serikat akan semakin beÂsar karena meningkatnya kepercayÂaan terhadap USD.
“Memang sejauh ini ada keÂcenderungan pelemahan, tapi lebih karena presepsi. Nanti jika The Fed telah menaikkan suku bunganya, ini akan memberikan bargaining power pada dolar, arus dana masuk akan bertamÂbah sehingga nilai tukar dolar AS akan tinggi,†ujar Reza saat dihubungi oleh Okezone, Rabu (16/12/2015).
Reza menambahkan, rupiah akan sulit untuk menembus level Rp13.800. Namun, kenaikan suku bunga The Fed turut memberikan sentimen positif bagi kestabilan nilai tukar rupiah dalam jangka pendek. “Rupiah akan sulit untuk mencapai level Rp13.800. Namun rupiah akan stabil dengan kepasÂtian kenaikan suku bunga dari The Fed,†imbuhnya.
Pasca-kenaikan suku bunga The Fed, nilai tukar rupiah terÂhadap dolar diprediksi akan staÂbil pada level Rp13.950 hingga Rp14.100 dan akan sulit menguat dalam jangka pendek.
(Alfian M)