BOGOR-ECONOMICJAKARTA, TODAY — Bupati Bogor Hj. Nurhay­anti dan Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto kompak menawarkan peluang investasi di kedua daerah bersaudara ini. Jika Bima Arya menawar­kan peluang investasi di bidang transportasi, Nurhayanti menawarkan empat peluang in­vestasi di empat kawasan pegembangan baru.

Peluang investasi di Kota dan Kabupaten Bogor ini dipaparkan oleh kedua kepala daerah pada acara Bogor Economic Summit 2015 yang diselenggarakan di Nusantara Ballroom, Kantor BKPM Republik Indonesia, Rabu, (16/12/2015). Hadir puluhan calon investor nasional dan calon investor dari luar negeri seperti Korea Selatan, Jepang, dan beberapa negara lainnya.

Bima Arya membuka peluang investasi untuk sektor transportasi dalam rangka men­gurangi pergerakan lalu lintas ke pusat Kota Bogor. Ada beberapa proyek yang akan dita­warkan yakni pengembangan kawasan berba­sis Transit Oriented Development (TOD) di Su­karesmi seluas 22 hektare, terminal agribisnis di Rancamaya seluas 9,3 hektare, dan pem­bangunan terminal Light Rail Transit (LRT) di Tanah Baru. “Transportasi merupakan pro­gram prioritas nomor satu di Kota Bogor dan karena keterbatasan APBD, maka kita merasa perlu untuk membuka ruang yang luas melalui kerja sama dengan pihak ketiga,” ujar Bima yang bicara pertama pada sesi talk show.

BACA JUGA :  Kecelakaan Pemotor Emak-Emak di Bantul Patah Tulang usai Ditabrak Vixion

Bima menjelaskan, pengembangan sistem transportasi tersebut tidak hanya untuk men­gatasi kemacetan di Kota Bogor, namun juga mengatasi dinamika investasi yang masuk den­gan deras. Sejauh ini sudah banyak investor lokal yang tertarik untuk berinvestasi di sektor tersebut. Selain itu, ada pula investor asing yang menawarkan sistem transportasi seperti trem dan skylift.

Namun, menurut Bima, tawaran inves­tor asing tersebut harus disesuaikan dengan kontur di Kota Bogor. Peluang investasi yang dibutuhkan oleh pembangunan sektor trans­portasi tersebut yakni senilai USD 107 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun.

Sementara itu Nurhayanti menawarkan empat kawasan Transit Oriental Develop­ment (TOD) yang mencakup kawasan Susu­kan, Sentul, Situ Front City, GOR Pakansari, Jalan Poros Tengah Timur.

BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Spain Masters 2024, Berikut Hasil Drawing

Menurut Nurhayanti, Kabupaten Bogor memiliki posisi yang sangat strategis sebagai penyangga Ibukota Negara. Selain itu, luas wilayah yang sangat besar dan jumlah pen­duduk yang mencapai 5,3 juta jiwa menjadi nilai tambah tersendiri bagi Kabupaten Bogor.

Beberapa peluang investasi yang ditawar­kan oleh Nurhayanti langsung mendapat re­spon dari beberapa calon investor, terutama para calon investor di bidang properti. ‘’Ada beberapa pengusaha yang langsung men­emui saya dan menyatakan ketertarikannya untuk melakukan investasi di Kabupaten Bo­gor,’’ ujar Yanti kepada Bogor Today usai acara Bogor Economic Summit 2015.

Yanti belum bersedia menjelaskan siapa saja para pengusaha yang sudah menyatakan kesungguhannya untuk melakukan investasi di kabupaten yang memiliki jumlah penduduk sama dengan negara Singapura itu. ‘’Yang pasti, Kabupaten Bogor akan memberian ke­mudahan dan melayani para investor dengan senyum,’’ katanya.

(Yuska Apitiya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================